-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

25 Apr 2012

THAT'S WHY I'M IN LOVE WITH THEM

  • April 25, 2012
  • by Nur Imroatun Sholihat
Apa yang Messi, Iniesta, Xavi, Puyol, dan sebagian besar lulusan La Masia lakukan jika klub masih menginginkan mereka? Mereka tidak akan pernah pergi ke mana-mana.

Siapa Xavi kala itu? Dia bukan siapa-siapa di Barcelona. Meskipun jarang dimainkan, Xavi setia memeluk klubnya. Kemudian sebuah klub menawarnya dengan gaji 4x lebih tinggi dan keluarganya setuju. Xavi menjawab: "Saya tidak akan meninggalkan Barcelona, mereka harus benar-benar melemparkan saya ke jalanan untuk membuat saya pergi."

Jikalau semua pelatih bermimpi untuk memboyong Messi ke klubnya, si bocah ajaib dengan sederhana menjawab bahwa dia akan bertahan di Barca sampai klub tidak membutuhkannya lagi. Kecintaannya pada klub tidak akan membuatnya melirik gaji dan nilai transfer fantastis yang ditawarkan kepadanya.

Begitu juga pemain-pemain homegrown La Masia lainnya. Mereka seperti terlahir dengan DNA Barcelona, tidak ada yang mereka inginkan selain tumbuh dan mengabdi untuk klub yang membesarkan mereka. Ada masa di mana Barca bermasalah dengan finansialnya dan sebuah klub raksasa ingin menggamit lengan Puyol, sang el capita bergeming dan memaku kakinya di Katalan. "Klub di mana semua anak Katalan ingin bermain" Kata Puyol.

Dengan persahabatan dari masa kecil itulah mereka, Barcelona, membangun chemistry antar pemain. Mereka tidak bermain layaknya rekan kerja, melainkan sebagai keluarga. Mereka saling mengerti apa yang harus mereka lakukan di lapangan bahkan tanpa harus saling melihat satu sama lain. Mereka memainkan filosofi perlawanan penindasan ala Catalan dengan permainan menyerang.

Dan yang selalu membuat saya jatuh hati adalah karakter mereka. Mereka tumbuh dengan semangat bermain lurus, tidak menggunakan taktik yang tidak sejalan dengan keindahan sepakbola. saya tahu, industri akan menggerus permainan yang indah hanya demi meraih kemenangan yang menjadi komoditi utama pasar bisnis sepakbola. But thank God mereka tetap idealis di tengah gerusan industri. Soe Hok Gie mungkin bukan mahasiswa terbaik tetapi dia tumbuh di dengan masa yang menggerus orang-orang idealis, karenanya Gie menjadi begitu spesial. Itulah mengapa Barca spesial. Juga dengan attitude yang dibangun para jugadornya, karakter yang senangtiasa rendah hati dan jauh dari stereotype superstar yang buruk.

I adore they’re idealist, not opportunist...

Seorang sahabat berkata kepada saya, seharian ini dia mengenakan jersey Barca ke mana-mana. Hari itu Barca kalah dari rival abadinya dan saya bercerita betapa remuknya hati saya saat itu. Ucapannya seperti menampar saya, even the best team can’t always win. “Saya bangga sekali pada Barca. Karenanya, saya menggunakan jersey ini seharian. Benar-benar seharian.”

Saya tidak sedang berusaha bijak, saya hanya merasa tidak benar jika saya kecewa kepada Barca hanya karena mereka kalah. Entahlah tetapi saat ini kecintaan saya pada klub itu semakin menjadi-jadi. Lihatlah betapa sulitnya pemain Barca memulai karier dari bawah untuk membesarkan nama Barca dengan menghiraukan segala tawaran di luar sana. Lihatlah bahwa loyalitas mereka pada klub telah membuat saya merasa sangat malu jika saya tidak seloyal itu dalam mencintai.

Mengapa saya tidak bisa berhenti mencintai Barca? Karena mereka mengubah hidup saya, mengajari begitu banyak hal yang baik untuk saya. Saya tidak peduli meskipun Barca harus terdegredasi, trophyless, kalah, menang, atau imbang. Mereka tetap klub yang sama, yang membuat saya jatuh hati untuk pertama kalinya pada sepakbola.

Saya hanya sedang berpikir, saat ini Barca kalah, saya akan lebih terang lagi menunjukkan kebanggaan saya pada klub itu. Saya ingin meniru sahabat saya itu, memakai jersey Barca seharian. Mengutip ungkapan seseorang, karena saat-saat seperti ini adalah saat terindah untuk mencintai Barcelona.

Barca bukanlah tim yang sempurna, mereka juga punya banyak kekurangan. Ada saatnya mereka sama sekali tidak mendapatkan tropi. Tetapi Barca, bagaimanapun, telah mengubah hidup saya. Saya selalu ada di belakang mereka, dalam keadaan apapun.

Anyway, berbicara tentang persahabatan para pemain Barca, saya juga ingin menjadi sahabat paling loyal untuk sahabat-sahabat saya. Saya ingin menjadi yang terloyal untuk orang-orang yang saya cintai :)

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE