-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

25 Feb 2014

TODAY'S D-DAY

  • February 25, 2014
  • by Nur Imroatun Sholihat
On this date, my "blank-faced" friend was born!

Back then, I dont even remember how often our choreographer yelled at the dancers. Sering hati saya ciut mendengar komentar pelatih saat saya melakukan salah gerak. Dulu, tak seperti penari lain, saya selalu panik terhadap perkataan pelatih. Sebelum akhirnya saya mendengar Dewi berkata, “Semua penari profesional pernah digebuk pelatihnya. Big Bang nggak akan jadi seperti sekarang tanpa dimarah-marahin YG. Setiap satu kesalahan, kamu jadi belajar lebih keras lagi. You have to thank him actually, dia memperhatikan detail gerakanmu. Lagian, dia memuji powermu pas nari kok.”. 

Maka saya dan Dewi belajar setiap detail gerakan hingga larut malam. Tak peduli betapa pegalnya badan kami, tak peduli betapa capeknya pikiran kami.

Setelah itu Dewi pindah dari Jakarta dan saya masih menari.

Setelah saya pikir-pikir Dew, saya terperangkap dalam jiwa yang lain ketika menari tradisional. Hip hop dance is my passion. Haha, that’s why at first I never dance seriously to traditional dance. Dulu saya pikir panggilan yang sesekali mampir juga ke saya “yak, kamu, salah gerak.” (serious, this choreographer doesn't even remember his dancers name. haha.) itu menyebalkan. Tapi karena itu, saya belajar keras menguasai teknik tari tradisional. Saya bersyukur belajar serius hal-hal di luar passion saya karena saya dimarahi. Entah mengapa saya butuh berbulan-bulan untuk sadar mengenai hal ini. Saya terbiasa berpikir bahwa gagal, kalah, dan dimarahi itu menyakitkan. Pada akhirnya saya juga tahu bahwa pelatih memarahi saya karena ekspektasinya terhadap saya. Saya juga seharusnya sadar sejak awal bahwa kegalakan pelatih inilah yang membuat penonton terpukau pada penampilan yang kita suguhkan. 

Perjuangan sepertinya selalu beriring air mata.
 
Well, some people are born talented but I’m not. I’m just working hard. Hard work is my only weapon. Saya harus berterima kasih kepada orang-orang yang memarahi saya karena telah membuat saya berusaha sangat keras. 

Dewi punya jiwa yang berbeda dari manusia lain. Dia punya pikiran yang revolusioner tersimpan rapi di dalam dirinya. Meskipun kami berdua punya image yang cheerful-playful, saya dan Dewi lebih sering berdiskusi serius. Kami berapi-api menceritakan tokoh-tokoh yang kami kagumi mulai dari Hatta sampai Wiji Thukul. Kami kerap kesal pada pemerintah masa lalu yang menghilangkan jejak para aktivis. Kami juga sering berdiskusi buku dan musik ballad yang kami suka.  

Selamat berulang tahun, sahabat baikku. World remembers that today, this nice lady was born.

PS: Kamu ingat statement ini? Miss Trias bilang: “Kalian ini penari, bukan pegawai yang kebetulan menari. Menarilah dengan profesional”. Ingat juga, pelatih kita pernah bilang: “Semua yang akan menonton kalian besok tidak mau tahu seberapa sempit persiapan kalian. Mereka hanya mau tahu bahwa kalian tampil baik”. Ingat kalimat guru dance di Dream High 2? "Before you've sweat at least a litre, dont come to the class."  Lets work harder Dew :)
---------------
(25022014 02:25)

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE