AKU RAPOPO
- March 14, 2014
- by Nur Imroatun Sholihat
Well, kinda late but today I realized that this "aku rapopo" is overly cute...
Biasanya
saya nggak tertarik ikut-ikutan pake bahasa gaul yang lagi ramai
diperbincangkan. Tapi kali ini saya kesengsem sama "aku rapopo". Gimana
ya, selalu jadi senyum-senyum sendiri setiap denger frasa itu. Blame it on
Dwiky, teman sebelah meja kerja saya--pengusung frasa Bahasa Jawa
itu hingga menjadi begitu familiar di telinga saya.
"Terus aku kudu piye, Mbak?" Dwiky, tanpa ada angin apa-apa, berwajah tanpa dosa bertanya, "Aku rapopo"
"Hahahaha, aku yo rapopo" Saya membalas becandaannya
Di lain kesempatan kami pun heboh menggunakan tagar #akurapopo di twitter. Shameless banget sih baru pake frasa itu baru akhir-akhir ini. Orang sudah memakainya dari zaman kapan entah. hihihi. Better late than never kan ya? *mengendap-endap kabuuurrr
"Hahahaha, aku yo rapopo" Saya membalas becandaannya
Di lain kesempatan kami pun heboh menggunakan tagar #akurapopo di twitter. Shameless banget sih baru pake frasa itu baru akhir-akhir ini. Orang sudah memakainya dari zaman kapan entah. hihihi. Better late than never kan ya? *mengendap-endap kabuuurrr
Dulu,
saya suka part cuz everything gonna be okay-nya "Ya Sudahlah"
milik Bondan fade 2 Black. Dulu, saya juga suka All iz Well-nya Three
Idiots. Sekarang, saya suka "aku rapopo". Filosofi ketiga frasa itu sama:
kita semua baik-baik saja. Sebentar, konon katanya aku rapopo telah mengalami pergeseran makna yang cukup unik.
Hmmm, sejatinya aku rapopo yang berkembang belakangan artinya "aku nggak
apa-apa" (walaupun sakit hati *harusnya sakit hatinya di capslock sih). Aku rapopo ini seumpama diekspresikan harus pake wajah kasian, hampir nangis, sekaligus marah. Ada unsur perih yang mendalam dalam idiom
ini. Pretending to be okay gitu lah ya. Mungkin aku rapopo adalah the greatest words of a pretender. LOL. Saya jadi merasa ini unyu
banget. Kita meyakinkan orang lain bahwa kita nggak kenapa-kenapa padahal
sakiiiiit.
Saya
nggak ikut mendefinisikan "aku rapopo" dalam nuansa kegalauan ya. Saya
suka kata-kata ini buat lucu-lucuan saja. Dan entah kenapa, "aku
rapopo" memberi sugesti positif dalam otak saya. Saya baik-baik saja,
tanpa perih yang bersembunyi di belakangnya. Tenan, aku rapopo. LOL.
----------------------
(Sebenarnya saya ingin menulis ini dalam bahasa Jawa. Apa daya kemampuan saya menulis dalam bahasa Jawa pas-pasan *buru-buru cari guru menulis dalam Bahasa Jawa, diutamakan yangcakep pintar mengajar :-p)
(Sebenarnya saya ingin menulis ini dalam bahasa Jawa. Apa daya kemampuan saya menulis dalam bahasa Jawa pas-pasan *buru-buru cari guru menulis dalam Bahasa Jawa, diutamakan yang
image source: here
0 Comments:
Post a Comment