-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

31 Mar 2014

IMZ'S DIARY 30032014

  • March 31, 2014
  • by Nur Imroatun Sholihat
Napak tilas Bintaro membuat hatiku terselubungi haru biru
April 2009 dan Mei 2014 :)
Gara-gara semalem miss random (Dewi) nginep di kamar, saya harus tidur di bawah. LOL. Alasannya sederhana: kalau saya tidur di kasur bareng Dewi, pasti dia ngajak ngobrol sampe pagi. Giliran mau nyuruh dia yang tidur di lantai kok ya keliatannya saya kaya emak tiri yang jahat di sinetron. Pagi ini, setelah Dewi melanjutkan perjalanannya, saya (bareng Mbak Fit yang dengan baiknya menawarkan diri untuk menemani saya) bersiap-siap ke Bintaro. Sudah cukup lama saya berniat ngedatengin Nadira, bayinya Mbak Ria. Sekalian juga mau ngucapin selamat karena Mbak Ria diterima D4. Akhirnya kesampean juga ngejenguk Mbak Ria yang sekarang udah jadi mahasiswa (lagi) dan ibu. Oh yeah, grow up to be a cool lady as your mom, Nadira :-*
cepet sembuh batuknya Nadira :)
Setelah selesai ngobrol dengan Mbak Ria (dan dinasihatin buat nyari pacar *sob sob), saya nyusul Mbak Fit yang udah nungguin saya di Harmoni (swalayan, bukan Harmoni Jakarta Pusat, apalagi Harmoni lagunya Padi). Belanja di Harmoni, masih seperti dulu saat kuliah, terasa begitu menyenangkan. Sehabis menemukan yang kami cari, saya menyempatkan diri mampir ke kos psycho unnie, Mbak Ki. Saya membawakan Mbak Ki, Mas Ikhsan, dan Mas Adhi kado atas diterimanya mereka di D4. Hope they’ll like it :)

Agenda selanjutnya, kami menuju kampus untuk napak tilas masa-masa kuliah. Nggak dinyana saya bakal merasa sangat terharu menginjakkan kaki di kampus. Saya dan Mbak Fit menyempatkan foto mengulangi foto kami 5 tahun yang lalu. Kami juga duduk-duduk di air mancur dan badan enggan bergerak. How I wish I could sit in the classroom again.
kualitas fotonya huhuhu T.T
Perjalanan kami lanjutkan dengan nyari jilbab. Ketika saya dan Mbak Fit lagi asyik milih-milih jilbab di Rabbani, saya nerima whatsapp untuk nggak pulang dulu. Nggak taunya Mbak Ki ngasih tau teman-teman saya yang lain kalau saya lagi di Bintaro. Akhirnya kami ngobrol-ngobrol di Bintaro Plaza *another memorable place. Seperti biasa, ketemu dengan mereka berempat (Mbak Ki, Mas Ikhsan, Mas Adhi, dan Mbak Momon) seperti charger semangat buat saya. Sepanjang perjalanan pulang dari Bintaro saya masih saja bersyukur memiliki orang-orang ini dalam hidup saya.
sekali-sekali foto tanpa Mas Ican dan Mas Adhi
Oh ya, saya dan Mbak Fit pulang naik kereta dan habisnya cuma 3000 rupiah *sobbing. Sampai di kosan dalam keadaan capek tapi saya nggak langsung tidur karena ingin menulis diary ini. Dan kalimat yang pertama kali ingin ditulis adalah: Ah, Bintaro, bagaimana mungkin kau terasa seperti kampung halaman kedua?

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE