SAJAK SEBATANG LISONG
- March 13, 2014
- by Nur Imroatun Sholihat
Apakah artinya kesenian,bila terpisah dari derita lingkunganApakah artinya berpikir,bila terpisah dari masalah kehidupan(Sajak Sebatang Lisong, W.S. Rendra)
Bagian favorit saya di puisi ini adalah:
Aku bertanya,
Tetapi pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
Sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian
Saya sendiri merasa ditampar keras oleh puisi ini. Di bait itu, seniman khususnya para penyair disindir tentang tren tulisan-tulisan berkosmetik. Tulisan berceloteh hanya tentang keindahan tanpa menyinggung realita yang sebenarnya. Rendra, sekali lagi, mengingatkan kita bahwa para seniman adalah bagian dari perjuangan rakyat. Para penyair seharusnya tidak pernah lupa bahwa dalam setiap karyanya, alangkah eloknya jika lebih mementingkan arti yang membumi daripada sekadar larik-larik cantik. Tidak memaksakan semua penulis untuk menuangkan kritik sosial---gaya setiap penulis tentu berbeda. Tetapi tetap saja saya tidak ingin lepas dari isu-isu kehidupan. Karenanya, puisi ini menjadi pengingat saya untuk menyisipkan nilai tambah dalam setiap tulisan. *self reminder. Tiba-tiba saya kangen tulisan-tulisan lama saya. Hihihi, oke, saya lanjut diklat dulu. Lebih lengkapnya mengenai puisi "Sajak Sebatang Lisong", sila mengunjungi video di atas :)
--------------------
(Catatan pengingat untuk diri sendiri. Pancoran, 13032014)
image source: here
image source: here
0 Comments:
Post a Comment