Setelah
musim kemarau dan musim penghujan bergiliran menemani, aku masih tidak melihat bayangan yang berjalan mendekat. Air hujan yang seharusnya dingin terasa hangat
sebab badanku lebih beku dari dingin itu. Angin kering kemarau membelaiku
sangat kasar. Jika hendak menyerah, aku akan melakukannya sejak pergantian
musim pertama. Aku tak menyerah sebab ternyata tidak menunggu lebih melukai.
Namun, kau tak boleh beranggapan aku tidak mungkin berputus asa. Cerita
tentangmu adalah cerita tentang seseorang yang seharusnya sudah sampai.
Bukankah tak seharusnya salah satu dari kita terlambat datang dalam sebuah
perjanjian? Kini aku sendiri berdiri di titik pertemuan tanpa seseorang
menemuiku. Atau aku berdiri di tempat yang salah? Atau kau berbalik arah
dari kejauhan enggan menemui seseorang sepertiku?