YUDISIUM DAN WISUDA UNILA
- November 27, 2017
- by Nur Imroatun Sholihat
Tanggal 21-22 November kemarin
saya mengikuti yudisium dan wisuda di kampus saya, Unila. Sempat
bimbang apakah saya akan ikut acara tersebut atau tidak mengingat saya sudah
kembali bekerja. Lagi pula seperti yang teman-teman saya bilang, “kita sudah
terlalu tua untuk berselebrasi.”. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk datang sebab
jauh di lubuk hati, saya menghargai pencapaian apapun untuk dirayakan. We’re
never too old to celebrate happiness.
Dan berhubung teman-teman saya sebagian
besar tidak membawa orang tuanya, saya juga tidak membawa orang tua saya di
wisuda kali ini. Keputusan saya untuk datang wisuda diambil di detik-detik
terakhir sehingga tidak memungkinkan untuk membawa orang tua ke Lampung. Huhu. Ngapunten
nggih. Di wisuda selanjutnya, insyaAllah saya akan mengajak kalian berdua untuk
hadir. Aamiin.
"Lo bisa, Im" adalah nasihat yang sering saya dengar dari mereka berdua |
Agenda pertama adalah yudisium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Pesertanya tidak terlalu banyak karena hanya berasal dari
satu fakultas sehingga suasananya terasa sentimental dan hangat. I met Aldo and
Angky again---these two were the close friends who kept me sane during the insane
moments. Susah dibayangin deh menjalani hari-hari berat di Unila tanpa bantuan
2 orang ini. I’m truly grateful to have them in my life. Dan di hari itu juga
saya kembali bertemu teman-teman sekelas. Bersama mereka saya melewati
setiap kesulitan demi kesulitan yang sering kali membuat saya tertunduk bahkan
meneteskan air mata. Thank you for being the supportive friends from the very first till we're finally graduated. Anyway, gara-gara di yusidium kali ini peserta dari kelas kami isinya laki-laki semua kecuali saya, para pejabat di FEB sampe bilang "ini STM apa teknik mesin?" Lol.
S1 Akuntansi Program STAR BPKP |
Keesokan harinya adalah hari
wisuda tingkat universitas. Meskipun ini adalah wisuda kedua kalinya dalam
hidup saya (setelah sebelumnya wisuda D3 di STAN), setiap wisuda ternyata tetap membawa getaran di jiwa. Sembari menunggu giliran maju untuk diwisuda,
saya kembali memutar ulang setiap fragmen waktu saya di Unila. Saya tersenyum
mengingat bahwa sesuatu yang menakutkan bagi saya pada awalnya akan menjadi hal
yang sangat saya syukuri pada akhirnya. Saya datang ke Unila dengan segenap
kekhawatiran tetapi saya meninggalkannya dengan hati yang berterima kasih. Saya
jadi teringat ayat “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padalah ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah: 216). Maha benar Allah dengan segala
firman-Nya.
Alhamdulillah akhirnyaa T.T |
#accountingsisterhood |
Melalui tulisan ini saya ingin
mengutarakan rasa terima kasih yang entah bagaimana harus diwujudkan dalam
kata-kata kepada setiap orang yang telah membantu saya menaiki anak tangga
bernama S1 akuntansi ini. Saya sadar bahwa tanpa dorongan dan bantuan banyak pihak
saya tidak akan mampu berdiri menjadi salah satu wisudawan. I’m forever
humbled. Terima kasih orang tua, adik, segenap keluarga besar FEB Unila, Pak
Yuliansyah, Bu Dewi Sukmasari, Bu Rindu Gamayuni, Bu Yustisia Asmaranti,
keluarga Bu Rajino, keluarga Bu Bandi, keluarga Bu Usep, keluarga Pak Fauzi, Kejora,
#accountingsisterhood, teman-teman kelas S1 Akuntansi program Star BPKP, keluarga
besar Itjen Kemenkeu, Pak Widodo, Pak Tri Achmadi, Bagian SIP, Angky, Aldo,
Anggi, dan nama-nama yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu but I’ll always
remember your kindness. I couldn't be able to finish my study without these amazing people's helping hands. Love you and thank you :)
-----------------
Cerita tentang wisuda saya bisa juga dibaca di blog Aini (ainikolbiana.com) dan blog Upi (dianpalupi.com)
Selamat ya...
ReplyDeleteTerima kasih Pak Tri. Thank you for being one of my biggest supporters :)
Delete