BIASA SAJA
- December 21, 2017
- by Nur Imroatun Sholihat
source: comedy.co.uk |
Aku telah mengenalmu demikian lama meski tidak pernah
benar-benar dekat. Detak jantungku berjalan ritmis sekalipun melihatmu tersenyum dari kejauhan maupun ketika kita berhadap-hadapan. Darahku bergerak
dengan kecepatan yang sama saat kau tengah bercerita padaku atau saat aku tak
mengetahui ceritamu. Aku bernapas dengan normal tatkala kau melambaikan tangan
atau tatkala kau tidak menyadari keberadaanku. Semua baik-baik saja apapun
keputusan yang sengaja maupun tak sengaja kau ambil terhadapku.
Aku senang ketika tatapan kita tidak sengaja bertemu. Senang yang
tidak berbunga-bunga. Senang yang biasa saja seperti kesenangan-kesenangan
lainnya. Seseorang akan bersuka cita menemukan sesuatu yang benar-benar dicari
tetapi senangku saat bertemu denganmu banal saja. Kita akan saling melempar
senyum selazimnya saja. Aku juga tidak sedih ketika tatapan kita tidak bersua
sebab kau sibuk melihat ke semua arah selainku. Aku tidak gelisah ketika
lengkung matamu berbinar-binar kepada selainku. Ini adalah perasaan yang begitu
kukenali walaupun tidak bisa kusebutkan namanya.
Aku gembira ketika mendengar kabar tentangmu. Kegembiraan yang
tidak meluap-luap. Kegembiraan yang pas saja untuk melewati hari-hari. Aku
girang mendengar cerita yang ditaburi tawamu lirih maupun tergelak. Aku jua tidak berkaca-kaca jika
kabar tentangmu tidak sampai kepadaku. Aku tidak bermuram bahkan jika suatu
kisah tentangmu telah menjadi berita umum dan aku tidak mengetahuinya. Semua
prilaku yang menggambarkan dekat dan jauhnya kita terasa wajar saja bagiku.
Kendatipun demikian, aku tidak bisa mendefinisikannya.
Aku bahagia mengetahui detail yang luput diperhatikan orang lain
darimu ataupun jika itu menjadi rahasiamu dariku. Bahagia yang sewajarnya saja.
Aku bahagia ketika kau mengirimi pesan yang membahasakan apa-apa yang ada di
pikiranmu. Akan tetapi, aku merasa kaprah saja jika berminggu-minggu tidak menerima kata
apapun darimu. Aku tidak tersipu-sipu ataupun kehilangan kata ketika di
depanmu. Aku bisa melafalkan satu per satu pemikiran yang hendak kuutarakan
kepadamu. Sungguhpun demikian, awam saja bagiku jika sebuah cerita dariku tidak terdengar
olehmu. Aku tidak kecewa apabila kau mengetahui keadaanku ataupun tidak. Adalah
hal yang umum bagiku bahwa kita saling mengetahui ataupun tidak mengetahui.
Dan hari-hari pun berjalan dengan lumrah bersama ketakjuban bagaimana bisa aku menerima apapun yang kau lakukan dengan biasa saja.
0 Comments:
Post a Comment