-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

8 Dec 2017

DON’T BELITTLE SOMEBODY’S EFFORT

  • December 08, 2017
  • by Nur Imroatun Sholihat
source: thequotes.net











Gitu doang mah gampang.”
Dia aja bisa kok. Kamu harusnya lebih bisa.”

Have you heard those words? Sering? Unfortunately, saya baru saja mendengarnya. “iim aja bisa kok. Masa kamu nggak bisa?” Celetuk seseorang di hadapan saya. What do you mean by "iim aja bisa"? Bahkan ketika saya tahu tujuannya untuk menyemangati orang lain, disampaikan dengan nada becanda pula, saya tetap merasa tidak baik-baik saja. “Emangnya dulu kamu gimana ceritanya bisa lulus?” Ujarnya kembali seolah saya hanya sedang beruntung saja ketika lulus sertifikasi CCNA.

Well, as if someone could pass a CCNA exam by luck. 

Keberuntungan? Sejujurnya saya sendiri pun tak percaya dapat lulus dengan otak saya yang seadanya ini. Saya selalu legowo menyatakan betapa rendahnya kemampuan teknis saya di bidang TI. Saya telah berkali-kali mengatakan bahwa saya hanya remah-remah yang perlu banyak sekali belajar. Bahkan mungkin jika saya menghabiskan berbulan-bulan hanya untuk mengejar ketertinggalan ilmu saya dibanding yang lain, saya masih tetap saja di belakang. Saya selalu mengakui sungguh kecilnya peran yang mungkin saya jalankan dibanding dengan orang-orang yang cukup keilmuannya saja membuat saya malu jika tidak bekerja keras. Saya tidak pernah menyangkal kekurangan saya tersebut sedari awal. 

Tetapi, sesuatu yang mungkin tidak pernah diketahui, bahwa seseorang yang dianggap kecil itu sulit tertidur karena jantungnya berpacu begitu cepat menjelang ujian CCNA. Dia takut menyia-nyiakan uang yang jumlahnya tidak sedikit jika dia tidak lulus sertifikasi tersebut. Dia takut ditertawakan karena kenekatannya mengambil ujian yang dia hanya memiliki sedikit sekali pengetahuan di dalamnya. Dia bekerja sangat keras memahami 600-an soal, puluhan baris command, ratusan lembar modul karena dia tahu betapa kecil kemungkinannya untuk lulus. Dia bekerja berkali-kali lipat lebih keras dari orang lain sebab dia menyadari ketidakmampuannya memahami materi dengan cepat. Bahkan ketika ujaran “gitu aja kok nggak paham sih?” meluncur dari orang lain ketika dia bertanya materi yang tidak dipahami, dia tidak patah. Matanya berkaca-kaca tetapi dia melanjutkan usahanya bersama kepercayaan diri yang pecah berserakan.

You just don’t know the amount of effort somebody put into something. If you know what that person had gone through, will you be able to say “aja”?

Saya memaafkan bahkan sebelum orang tersebut meminta maaf. Tenang. Saya sudah berulang-ulang menghadapi perkataan yang menjatuhkan mental dan saya berjanji untuk otomatis memaafkannya. Tetapi saya akan tetap menuliskannya sebagai pengingat bagi diri saya sendiri bahwa di masa depan, bahkan ketika saya merasa apa yang orang lain kerjakan adalah remeh, saya tidak boleh mengerdilkannya. Sebab saya tak pernah tahu apa yang telah dia lalui untuk memperolehnya. Sebab saya tidak tahu bahwa kemudahan yang saya dapatkan bisa saja adalah ujian yang melenakan sedangkan kesulitan yang dia dapatkan adalah nikmat yang menguatkan. Sebab saya tidak tahu malam-malam panjang, doa-doa berkawan air mata, hati yang susah payah dikokohkan, tekad yang sepenuh jiwa diteguhkan, dan usaha-usaha yang jumlahnya mungkin tidak sanggup saya pikul--yang harus dia lewati untuk mendapatkan sesuatu.

Jangan berkata “cuma” pada pencapaian seseorang yang telah bekerja keras bahkan ketika pencapaian tersebut kecil di matamu. Sesuatu yang mudah bagimu mungkin adalah sesuatu yang telah orang lain rindukan bertahun-tahun. Bersyukurlah ketika sesuatu mudah bagimu. Allah tidak menganugerahkan kemudahan kepada setiap orang. Bersyukurlah dengan tidak mengecilkan pencapaian orang lain karena mungkin kau tidak mau berada di posisi orang tersebut. Semoga ayat berikut menjadi pengingat bagi kita semua setiap kali hendak meremehkan orang lain:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)

Semoga hati kita dihindarkan dari sifat meremehkan orang lain. Semoga kita dijauhkan dari ucapan yang mengecilkan usaha orang lain. Aamiin. 

2 Comments:

  1. Inspiratif sekali. Terima kasih udah mengingatkan lewat tulisan ini. Bravo!!! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hey travelogpic.com
      Terima kasih sudah mampir
      As you said, harus saling mengingatkan dalam kebaikan :)

      Delete

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE