Adalah hal yang tidak lazim;
buku-buku yang kau baca berubah menjadi buku yang tampak sangat berkelas. Bola
matamu menelusuri larik-lariknya tanpa teralihkan adalah buktinya. Apakah lagu
yang berputar di balik earphone-mu?
Jika dapat aku ingin mencatat judulnya untuk ku dengar. Setiap detail kata yang
kau ucap seolah adalah cuplikan buku atau penggalan puisi. Katakan padaku hal-hal
yang kau sukai, aku ingin membuntutinya.
Words might be sharper than a sword. So use jokes wisely please...
Saya yakin saya sedang tidak overly-sensitive ketika rasanya saya ingin sekali marah mendengar becandaan seseorang. Pada satu titik, kita tentu tidak ingin mendengar becandaan yang sama terucap berkali-kali. Yang sedang saya hadapi hari ini adalah orang yang mungkin menganggap sifat easy going saya melegalkan dia untuk bercanda terus-menerus ke saya. Ketahuilah bahwa secuek-cueknya orang pasti punya rasa marah. Saya tidak bisa terus-menerus membiarkan orang yang tidak mengerti batas antara bercanda dan melukai perasaan.
IMZ'S DIARY 09052014
Nur Imroatun Sholihat
May 09, 2014
The quarterlife crisis is a period of life usually ranging from the late teens to the early thirties, in which a person begins to feel doubtful about their own lives, brought on by the stress of becoming an adult. (Wikipedia)
My current state: quarterlife crisis.
Pernah mendengar istilah quarterlife crisis? Saya sedang bersama dengannya *BGM: sad songs. Akhir-akhir ini perasaan saya seperti sedang menjadi penumpang rollercoaster dan saya tidak tahu persis penyebab intinya. Kemudian seorang teman berkata, "Mungkin kamu sedang mengalami quarterlife crisis, Im"
Pernah mendengar istilah quarterlife crisis? Saya sedang bersama dengannya *BGM: sad songs. Akhir-akhir ini perasaan saya seperti sedang menjadi penumpang rollercoaster dan saya tidak tahu persis penyebab intinya. Kemudian seorang teman berkata, "Mungkin kamu sedang mengalami quarterlife crisis, Im"
QUARTERLIFE CRISIS
Nur Imroatun Sholihat
May 07, 2014
Suatu saat, kita akan membangun perpustakaan kecil bersama. Di ruang sederhana itu bukumu dan bukuku bersisihan.
Di masa depan, kemejamu akan berdampingan dengan bajuku dalam lemari yang sebangun. Sepatu-sepatumu akan ada di rak
yang sewujud bersama sepatuku. Dan mimpi-mimpimu akan ada di laci serupa dengan mimpiku. Sungguh, aku ingin menjadi rumah untukmu. Aku
ingin menata buku-buku di perpustakaan itu.
PERPUSTAKAAN
Nur Imroatun Sholihat
May 03, 2014