Kau mengambil lakon yang berlainan di nyata dan ilusiku
Aku tak bisa mengingat kapan terakhir kali kita bersua
Seberapa jauh kita di dunia nyata
Di dalam nyata, kau hanya satu dari sekian ratus orang
yang berlalu-lalang
Kita justru kerap berpapasan di dalam tidurku
Selalu mengambil naskah dalam pementasan mimpiku
Kadangkala kau menyamar pohon rimbun di latar hutan
Kadang kau hanya terdiam di sudut ruangan
Mengamati gerak-gerik mimpiku
Tak jarang kau berjalan santai di kejauhan sana
Tempat yang tak mungkin kaki-kakiku hampiri
Lalu apa gunanya kau sesekali memanggilku dengan gerakan
tangan lalu menghilang begitu saja
Terakhir, kau terlihat duduk santai membaca koran di ruang
tamu rumahku
Pemeran tanpa dialog ataupun monolog