-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and leading the reporters of the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master's in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

experience

IT Auditor

2017-present

IT governance, cybersecurity, application--my daily struggle, seriously :D

Storyteller

2005-present

Writing keeps me sane :)

Content Creator

2020-present

Creating Youtube videos and LinkedIn posts, hopefully useful

IT Officer

2011-2015

performing IT services--sometimes about people forgot to plug their cords, sometimes serious incidents :p

Blog

LIMA KISAH

PART 3: FRIENDS
source: trackblasters.com
“Saya Madhara Hadinata. Panggil aja Madha.” Pria yang berdiri di sebelah Naura memperkenalkan dirinya.

“Mada? Gajah Mada? Yang nama sumpahnya jadi nama satelit telekomunikasi pertama di Indonesia?”  Naura melempar candaan.

“Beda. Madha pake 'H'.” Madha meralat Naura seolah meralat adalah hobinya. Naura hanya tertawa yang terdengar tanpa suara di tengah riuh hujan.

“Semua anak ilkom tuh seserius ini ya?” Naura memperhatikan reaksi seseorang yang memegangi payungnya saat ini. Pria yang tangan kanannya memeluk tas punggungnya itu hanya mengangguk tanpa menoleh ke arah Naura.

LIMA KISAH

PART 2: PRIA TAK BERKAUS KAKI
source: trackblasters.com 
(28 Januari 2011)

“Ah, aku lupa pake kaos kaki.” Pria berkemeja batik itu berbicara lirih kepada temannya.

Naura yang sedang serius membaca script siaran di ruang tunggu DASA Radio mau tak mau melirik ke arah kaki pria yang duduk di seberangnya itu. Actually he looked fine without socks. Naura bergumam dalam hati kemudian kembali mempelajari lembar-lembar kertas di tangannya.

“Cuma wawancara radio kali, Len.” Jawab pria yang duduk di sebelahnya. Keduanya sama-sama memakai batik dengan bawahan celana jeans dan sneakers. Bedanya pria yang kali ini berbicara memakai kaos kaki. Mereka pun mengobrol ke sana ke mari--sebagian besar tentang materi kuliah akuntansi. Mereka menertawakan soal yang tidak selesai mereka kerjakan, jawaban yang berbeda dan tidak bisa mereka yakini mana yang benar, dan segala obrolan yang asing bagi Naura. Dari cara mereka tertawa bersama saja siapapun dapat langsung menyadari betapa akrabnya mereka.

“Mas Galen, Mas Faris,” Ayu, penyiar DASA Radio yang muncul dari dalam studio menyapa kedua pria yang baru beberapa menit yang lalu membahas kaos kaki itu. “Boleh masuk dulu.  Setengah jam lagi kita on air ya.” Ayu mempersilahkan dengan senyum ramahnya. Dia menoleh begitu menyadari rekan penyiarnya juga ada di ruang tunggu tersebut.

LIMA KISAH


PART 1: YESTERDAY ONCE MORE
source: trackblasters.com 
Jarum jam di tanganku telah menunjukkan pukul 09:45 malam. Untuk mengusir kantuk yang mendera seusai seharian bekerja, aku menyalakan mp3 player di mobilku. Hanya ada beberapa lagu di playlist itu. Di antara beberapa lagu itu, ada satu lagu yang selalu aku putar berkali-kali setiap aku menyetir. Pikiranku malam ini melayang mundur ke masa aku secara tak sengaja mendengarkan lagu ini kemudian menjadikannya lagu kesukaanku sampai saat ini.

Those old melodies still sound so good to me as they melt the years away”

REPLY 1997


“Some people believe they are born with an invisible red string tied around their little finger… The string is tied to a person they’re destined to be with. However, it’s hard finding out who is the person at the other end.
 The string is as tangled as the number of people tied together. As we untangle it, we get to see our fate. If the red string of fate really exists, where will mine end?” – Reply 1997

Saya baru saja selesai menonton Reply 1997. Butuh waktu 2 tahun sejak menonton seri Reply lainnya yaitu Reply 1988 sampai akhirnya saya tergerak untuk menonton Reply 1997. Jujur saja, saya sangat menyukai karya sang penulis skenario, Lee Woo Jung. Jika saya ditanya apa drama favorit saya, jawabannya tak lain Reply 1988. Tetapi karena cukup terpukul dengan ending ceritanya, saya memilih untuk mengambil jeda sebelum menonton Reply lainnya. Long story short, minggu lalu, tak sengaja saya menemukan video clip All For You (Seo In Guk ft Eunji) yang merupakan salah satu soundtrack Reply 1997. Tiba-tiba saya ingin menonton drama tersebut dan kembali mengatakan: Lee Woo Jung adalah penulis skenario yang ingin saya curi kemampuan menulisnya.

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE