source: tumblr.com |
PART 3: JARAK
KITA SAAT INI
(Raya’s POV)
Semula aku menerka-nerka siapa gerangan di balik paket yang diantarkan
kurir pagi ini. Tetapi melihat pria
berkemeja biru itu menyerahkan bungkusan berwarna merah marun, aku semacam bisa
menebak siapa pengirimnya secara instan. Bergegas
kubuka kertas marun itu untuk mendapati sebuah buku bercover marun juga. Kita selalu tersenyum pada hal-hal kecil
yang mengingatkan kita pada seseorang yang berharga bukan? Ardhana and his unpopular maroon obsession
did it to me today. Kusibak halaman judulnya untuk menemukan pesan yang
ditulis dengan tangannya.
source: pixabay.com |
Some writings effortlessly occupied special places in my heart and
“Muse” is one of them.
To tell you the truth, the whole story was inspired by a close
friend’s story. I made the storyline a bit altered from the actual one since I
didn’t want people to be able to guess who that famous writer is (and I bet
you'll be surprised if I reveal his identity. Hoho). But the plot of “being
loved by your idol but couldn’t accept his feeling since you know there’s
someone who deserves him better” is authentic. I recognized my friend’s
feelings and came up with the idea of serving it as fictional writing. She
agreed and even said that she would deliver the story to the “Ikra” in real
life. Guess what? The person behind the persona had read the story :)
BEHIND THE SCENE MUSE
Nur Imroatun Sholihat
September 11, 2019
PART
2: JARAK KITA HARI ITU
source: tumblr.com |
(Raya’s POV)
“Putri,” bisiknya. Meski dia
berusaha berbicara selirih mungkin—seolah-olah rahasia ini hanya boleh didengar
olehku saja, otakku seperti mendengar dentuman yang meledak tepat di samping
telingaku. Aku menoleh dan mendapatinya tersenyum sangat lembut. Detak jantungku
seperti dibekukan oleh kejadian tak terduga ini. Aku tidak menduga akan ada
hari di mana Ardhan tidak melulu berbicara tentang mimpinya menjadi penulis
yang lebih hebat dari kakaknya, Arga. Aku tidak mempersiapkan diri untuk hari
di mana Ardhana Kawi mengambil jeda dari ambisinya dan memberi ruang penting di
pikirannya bagi seseorang. Aku tahu hari semacam ini pasti akan datang tetapi
tidak membayangkan hari itu adalah hari yang sedang kujalani saat ini. Tidak.
Seharusnya hari hatiku retak tidak datang setergesa-gesa ini.
KAWI
Nur Imroatun Sholihat
September 08, 2019
PART 1: JARAK KITA HARI INI
source: tumblr.com |
(2015)
(Raya's POV)
(Raya's POV)
Tak seperti biasanya, aku tidak merasa bersemangat mengikuti kelas Kajian Puisi yang akan dimulai sebentar lagi. Tidak ada yang aneh dari hari ini kecuali kenyataan bahwa aku melihat poster acara bedah buku terbaru Ardhana Kawi ketika berjalan ke kelas ini. Teman-teman kelasku bergegas mengetik pesan untuk mendaftarkan diri mengikuti acara tersebut tetapi aku tidak sedikit pun tergerak mengikuti mereka.
“Memangnya
kamu nggak mau dateng, Ya?” Dita yang duduk di belakangku menepuk bahuku. Dia
menunjukkan layar ponselnya yang sedang menampilkan poster acara yang sedang
dibicarakannya.
KAWI
Nur Imroatun Sholihat
August 24, 2019