Saya baru saja selesai menonton “Dream High 2”. Karena saya cukup terkesan dan mendapat banyak energi positif dari serial sebelumnya yang berjudul Dream High, sekuelnya tentu saja saya tunggu. Berbeda dari Dream High yang menyita perhatian saya sejak episode pertama karena bertabur banyak pelajaran dan motivasi, saya justru baru tertarik pada Dream High 2 sejak episode 9.

Saya menyebutnya B moment. Inilah speech yang membuka moment yang menarik hati saya itu:

"We are B. Not A, but B. The one who can never become A level. B level. At this school, we have been branded as B level lower class students. Its not just our school that makes this sort of division. No matter which school, there will always be outstanding students dan inferior students, advanced classes and vocational classes. Only the name are different. A and B actually exist. Up until a few days ago, i was a person who had left school. Because i have no talent in singing--feel very ashamed. So i escaped. I would like to ask everyone, do dreams only belong to those who have talent? If you don't have talent, are you not allowed to dream? If you want to dream, you must first close your eyes. If my eyes are closed, how can other people see me as unimportant? Only when you close your eyes, can you stop caring about how other people see you and truly face yourself. After you close your eyes, face yourself, and say this with me, i must not give up my dream. Why not? Because dream don't belong to those who with talent, but belong to all with dream.”

Baru denger speech-nya saja saya sudah bener-bener terharu. Ada banyak orang yang terpaksa tidak bermimpi atau merasa tak mau muluk-muluk. Of course, ini kenyataan global yang banyak dirasain orang.

Setelah itu mereka menyanyi lagu B class life. Part dari lagu itu yang saya suka adalah, “Someday, from within I will discover that i’m special. Will there be a day when I can show it?”

Kalau boleh saya bilang “B moment” adalah klimaks kegeniusan cerita ini. ketika mereka ditantang untuk menampilkan lagu dengan tema Bi (yang berarti hujan), mereka justru berpikir lain. Bi yang mereka tampilkan adalah musik suara hati, cerminan diri. Bi yang merupakan pengucapan dari huruf B, yang juga menandakan kasta kedua.

Saya jadi teringat sebuah kalimat di Dream High pertama. Kata-kata ini adalah nyawa cerita, yang juga menjadi konflik utama drama tersebut. “Students who are talented and work hard are first class. Students who are not talented but work hard are second class. And as the third class ....”

“ Do you mean to say, I’m not talented and don't work hard?” Hye Mi yelling at the judges of Kirin Art School audition. Pretty scene:)

Overall saya harus tetap mengatakan Dream High jauh lebih baik dari Dream High 2. Tetapi saya tidak akan lupa bahwa B moment adalah curhat hampir seluruh manusia. Bukankah cerita yang bagus harus menyampaikan juga sesuatu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari? B moment tetap saya acungi jempol. That’s very genius idea :)

Mereka yang bekerja keras meskipun tidak berbakat, tidak bolehkah mereka bermimpi?