-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

4 Oct 2012

MAUL

  • October 04, 2012
  • by Nur Imroatun Sholihat
Malam ini saya berencana mencari sepatu kanvas berwarna putih polos yang rencananya akan saya dan Maul pakai setiap berangkat kerja. Menurut info yang kami dapatkan, sepatu itu dijual di pasar senen pada malam hari. Karena berencana datang ke pasar, kami sepakat dengan kaus-sendal-tanpa hp-tanpa tas. Gaya ini saya sebut gaya nyampah, atau versi Maul inilah gaya mbambes. Ternyata setelah ngubek-ubek pasar, kami nggak nemu yang kami cari. Muncul ide dari Maul untuk ke Atrium Senen. With this appereance???????

Ya, akhirnya kami masuk ke Atrium dengan gaya yang sangat amat minimalis (kalau nggak mau disebut nyampah atau mbambes). Kami justru tertawa cekikikan membayangkan apa yang ada di pikiran orang-orang ketika memperhatikan gaya kami. Hebatnya, di saku kami masing-masing kami hanya punya uang 50k dan 100k. Bahkan tak satu pun barang yang kami ingini bisa kami beli. Ini semata-mata karena kami memang tidak berencana ke sini. 

Tapi yang ingin saya ceritakan adalah seseorang yang tertawa girang bersama saya, yang sangat tau cara menikmati hidup di tengah hiruk pikuk dunia. Orang-orang seperti ini adalah yang saya sebut sebagai orang yang bisa menentukan ketukan hidup sendiri. Orang yang bahagia dengan menjadi apa adanya dan simple menghadapi kehidupan. Kita hanya butuh serius untuk hal-hal tertentu saja. Di luar itu, menjadi simple dan nggak banyak menuntut diri sendiri adalah sesuatu yang sangat menggembirakan. Apalagi jika kita bisa menentukan ritme kehidupan sendiri tanpa terpengaruh pendapat orang lain. Bukan berarti abai terhadap orang lain tetapi hanya berusaha menjadi pribadi yang kukuh dengan pendirian dan standar hidup yang ditetapkan sendiri. Orang-orang seperti ini sulit dikoyak kebahagiaannya. Hal-hal di luar sana, yang tidak bisa dikendalikan adalah hal lain yang tak perlu berlebihan mengusik hidup kita. Live is just too short to be unhappy.

Orang bilang, saya seperti menemukan partner yang hilang ketika bertemu Maul. Cara pandang kami terhadap kehidupan hampir sama. Kami tidak suka merepotkan hal-hal yang sepele. Kami masih suka mempertahankan gaya SMA kami. Kami belum ingin dandan serius seperti newbie-newbie kantor lainnya. kami sama-sama a bit too serious person yang mencoba bersikap amat santai terhadap hal-hal yang sebenarnya sederhana. Kami punya banyak cita-cita, bekerja keras untuk impian itu, dan kami juga bersikap sangat serius terhadap tujuan hidup kami. Namun, kami berusaha juga untuk tidak terjebak dalam tuntutan-tuntunan dunia yang mengurangi kebahagiaan. Kami suka hal-hal yang lucu. Kami suka hal-hal sederhana yang bisa menggembirakan hati kami seperti rok berbahan jatuh bermotif lucu. 

Jika saya ditanya teman seperti apa yang saya suka, jawaban saya adalah: teman seperti Maul. Ketika orang meributkan hal-hal yang menurut kami tak perlu mengganggu kebahagian, kami hanya tersenyum sembari bergumam ," Why so serious?"

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE