CONFESSION
- November 26, 2013
- by Nur Imroatun Sholihat
Thank God I’m friend of wonderful persons….
Pagi ini saya
berkaca-kaca membaca tweet seseorang yang (sepertinya) ditujukan untuk saya.
Meskipun tak menyebutkan nama, semua kejadian itu ada di hidup saya. Saya tersentuh dengan caranya menjelaskan perasaan tanpa berusaha menyebut
nama. Bagaimana seseorang yang dekat dan mengerti semua sisi hidup saya menuliskan kesannya terhadap saya. Karena sepertinya saya lebih bisa menuliskan perasaan ketimbang mengatakannya, saya menulis balik
perasaan saya padanya.
Dia adalah seseorang
yang tahu persis nilai-nilai hidup yang saya junjung. Saya tak peduli pada
dunia yang jungkir balik dan berjalan pada lintasan saya sendiri. Ketika saya gagal, saya cuek dan mencoba kembali. Ketika ada hal-hal yang tak
menyenangkan hati di luar sana, saya berusaha untuk tak peduli dan memfokuskan diri
pada hal-hal yang saya suka. Saat dunia serasa tidak adil, saya hanya tersenyum dan melanjutkan langkah saya.
Hari ini saya merindukan sahabat-sahabat yang, tidak berada dalam jangkauan mata tetapi selalu ada
dalam jangkauan hati ke mana pun saya melangkah. Ketika saya hendak menangis, saya tak bisa menangis di depan orang lain kecuali orang-orang ini. Ketika saya hendak menyerah, orang-orang ini menarik lengan saya. Sahabat-sahabat hebat ini tak pernah berhenti mengukir dunia dengan warna mereka. Dia adalah salah satu orangnya.
Saya memiliki
begitu banyak kekurangan dan kelemahan tetapi mereka ada untuk menghalanginya
terbaca jelas oleh dunia. Ketika orang melihat saya tersenyum dan tertawa, mereka adalah orang yang melihat saya menangis. Saya tidaklah seceria yang orang lihat--merekalah yang tahu bahwa banyak hal yang saya pikirkan. Mereka tahu bahwa keadaan negara ini terus menganggu nurani saya. Mereka tahu bahwa saya bermimpi suatu saat nanti bisa menjadi orang yang membantu orang-orang berbakat mewujudkan mimpinya. Mereka tahu bahwa saya ingin menjadi orang yang bisa mengabdikan dirinya untuk kebaikan. Orang-orang inilah yang namanya jarang tersebut tetapi selalu ada dalam doa saya.
“Persetan org mau nyari wah kayak apa, bahagiaku dgn
cara begini ya begini.. I’ll go my way, I’m happy, n I don’t need to impress
anyone.”
Haha, I'm surprised that she still remember that statement well. Bagi saya terlihat wah di depan orang lain bukanlah tujuan, kebahagiaanlah yang penting. Saya cuek terhadap standar ke-wah-an yang orang tetapkan. Ketika banyak orang sibuk ingin terlihat menawan, sejujurnya kita tidak
perlu ikut sibuk melakukannya bukan? Saya pikir satu-satunya hal yang
perlu kita lakukan adalah menjadi diri sendiri dan berbahagia.
I was born with nothing, hard work and persistence are my only specialties. We know some people are born talented but we never comparing. Kita enggan membandingkan diri dengan siapapun. Kita tak akan iri pada orang lain. Dunia begitu tak adil ketika kita terus melihat ke arah lain. Kita terlahir unik dan Tuhan tak pernah lupa menugerahkan kelebihan kepada kita. Saya tahu saya punya jalan kebahagiaan sendiri dan saya cukup mengejarnya. Setiap orang berhak untuk bahagia, mengapa kita menghalanginya dengan menuntut hal-hal di luar sana menyesuaikan kita.
I was born with nothing, hard work and persistence are my only specialties. We know some people are born talented but we never comparing. Kita enggan membandingkan diri dengan siapapun. Kita tak akan iri pada orang lain. Dunia begitu tak adil ketika kita terus melihat ke arah lain. Kita terlahir unik dan Tuhan tak pernah lupa menugerahkan kelebihan kepada kita. Saya tahu saya punya jalan kebahagiaan sendiri dan saya cukup mengejarnya. Setiap orang berhak untuk bahagia, mengapa kita menghalanginya dengan menuntut hal-hal di luar sana menyesuaikan kita.
Karena kita tak pernah takut melangkah di dunia ini, we’ll win this life together. Kita berlari seolah tak ada apapun dan siapapun yang bisa mengoyak kebahagiaan kita. Di masa depan mari berjumpa di titik temu mimpi-mimpi kita. Aku tahu, tak hanya aku yang berlari sekuat tenaga tapi juga kalian. Kelak, kita akan menyentuh langit yang sama. We’ll grow up as cool people, right? :)
Ketika kita tertawa karena kita selalu menikmati hidup, ketika kita
terluka karena terjatuh-- seperti bintang yang berkedip di langit, kita juga ingin
bersinar. Mimpi setiap orang punya waktunya masing-masing. Is it our turn? I
said, is it our turn?
-------------------------------
(teary, it's dedicated)
spotlight iim..!!! kita akan jadi berarti saat kita menampilkan apa yang kita kerjakan, bukan apa yang kita kenakan :-) ciayoooo
ReplyDeleteHihihi, our fav words: spotlight :)
DeleteSemangat miss :)