-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

7 May 2014

QUARTERLIFE CRISIS

  • May 07, 2014
  • by Nur Imroatun Sholihat
The quarterlife crisis is a period of life usually ranging from the late teens to the early thirties, in which a person begins to feel doubtful about their own lives, brought on by the stress of becoming an adult. (Wikipedia)
My current state: quarterlife crisis.

Pernah mendengar istilah quarterlife crisis? Saya sedang bersama dengannya *BGM: sad songs. Akhir-akhir ini perasaan saya seperti sedang menjadi penumpang rollercoaster dan saya tidak tahu persis penyebab intinya. Kemudian seorang teman berkata, "Mungkin kamu sedang mengalami quarterlife crisis, Im"

Sebelum menjalaninya, saya hanya mengetahui sekilas istilah quarterlife crisis. Kini saya mulai membaca materi mengenai krisis ini. Berikut adalah tinjauan ilmiah quarterlife crisis:

"Quarterlife crises don't happen literally a quarter of the way through your life," said lead researcher Dr Oliver Robinson, from the University of Greenwich in London. "They occur a quarter of your way through adulthood, in the period between 25 and 35, although they cluster around 30."

The research is backed by a survey undertaken by Gumtree.com which found 86% of the 1,100 young people questioned admitted feeling under pressure to succeed in their relationships, finances, and jobs before hitting 30.

And here's signs that someone is in a quarterlife crisis:
1. Have been daydreaming about doing something crazy
Ditandai dengan mempertanyakan apakah hidup kita telah ada di jalur yang benar. Muncul kekhawatiran bahwa pilihan hidup kita salah. Apakah kita telah bekerja di tempat yang seharusnya? Apakah kita telah melakukan hal yang sungguh kita inginkan? Haruskah kita "berkelana" untuk menemukan hidup yang tepat?
2. .... but feel paralyzed by indecision
Tetapi apabila kita melakukan hal-hal yang sungguh kita inginkan, apakah tujuan kita akan tercapai? Jangan-jangan justru keadaan akan memburuk.
3. Feel increasingly nostalgic for the high school and college days
Teringat masa di mana hidup tidaklah rumit?
4. The idea of making a budget terrifies us
5. Starting to think of the dating life differently 
Apakah kita telah memilih orang yang tepat? Apakah tidak sebaiknya saya mencoba dengan seseorang yang lain?
6. Have a sudden, intense fear of failure
7. Bored with your friends
Berkumpul dengan teman-teman menjadi tak semenarik dulu. Kadang kita justru memilih untuk sendiri di kamar.
8. Constantly compare yourself with your friend who are your age or your parents when they were your age.
9. Feel like our twenties arent turning out how we expected they would.

In this situation, I think my life is bad and me myself is ugly. Saya banyak merenung di kamar memikirkan masa depan yang sepertinya serba tidak jelas. Saya merasa telah terlalu banyak membuang waktu. Saya benci kenyataan bahwa saya kurang bekerja keras. Saya menyesal sebab seharusnya saya bisa berbuat lebih banyak. I have no idea where I'm going. Di masa ini, untuk menyelesaikan satu tulisan saya menghabiskan waktu yang jauh lebih lama dari biasanya. Ketika gagasan tulisan sudah tergambar jelas, saya masih kesulitan mengolahnya dalam kata. Saya juga dipenuhi tanda tanya tentang seseorang yang akan menjadi kawan hidup saya. Keramaian macam apapun yang mengelilingi masih terasa sepi. Every single thing in my life is an insecurity. Setiap kejadian seminor apapun selalu berhasil mempengaruhi mood saya. Saya pikir hidup saya begitu berantakan dan ingin segera keluar dari keadaan itu, tetapi kaki sulit digerakkan. Then I understand why they said being twentysomething is scary. Dont I look so pathetic, do I?

Pagi ini saya terbangun dari tidur dan linglung. "Mengapa saya harus berangkat ke kantor jika saya masih seperti kemarin? Apa saya akan sesia-sia kemarin?" *being sarcastic to myself. Fisik saya ada di kantor tetapi saya tidak melakukan pekerjaan yang signifikan. Saya tahu banyak tugas menanti saya tetapi badan saya enggan bergerak. *Seriously I need to work properly starts from tomorrow. Hihihihi

This kind of crisis, I know only myself can fix the problem. Saya akan berusaha sekeras tenaga melewati krisis ini. Meskipun menyedihkan, hanya dengan melewati fase ini saya akan lebih memikirkan hidup saya. Dengan cara ini saya akan menata ulang sedi-sendi hidup saya yang tak beraturan. Hanya dengan mengalami ini saya akan berhenti membandingkan hidup saya dengan hidup orang lain. Mungkin inilah jalan saya untuk lebih berserah diri kepada Alloh. Agaknya saya telah melangkah terlampau jauh--melupakan semangat dan tujuan saya yang sebenarnya. Saya percaya, meskipun terselubungi ragu, bahwa masa depan akan juga berpihak pada saya. Karena hanya dengan penderitaan kita bisa mengatakan bahwa kita telah bekerja keras. I believe tomorrow will be better.

I surely say this stage is hard but I have to face it to be a better person. So I'll solve this phase soon and back to my stable emotion. I will go against my rollercoasta feeling and stand up again. You can do it, Im. And yes, everyone facing this crisis, fighting :)
What to do when "what am I doing with my life?" feels overwhelming.
Read more at http://www.relevantmagazine.com/life/7-cures-your-quarter-life-crisis#ISEW0EAjhZLdpLDT.99
What to do when "what am I doing with my life?" feels overwhelming.
Read more at http://www.relevantmagazine.com/life/7-cures-your-quarter-life-crisis#ISEW0EAjhZLdpLDT.9
-------------------
sumber bacaan: theguardian.com
                         buzzfeed.com
                         www.relevantmagazine.com
 image source: here


0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE