INDONESIA HEBAT
- June 16, 2014
- by Nur Imroatun Sholihat
Beberapa waktu yang lalu, sulit dibayangkan bahwa terdapat puluhan ribu manusia Indonesia yang tidak bersedia menjual suaranya dan justru rela membayar untuk mendukung capres yang dipilihnya. Beberapa tahun sebelum ini, tidak pernah terpikir alangkah banyak orang yang ikhlas tak dibayar untuk memajukan bangsa. Saya masih terkagum-kagum menyaksikan ribuan anak muda yang tulus menggunakan segenap kreativitasnya untuk pergerakan sosial. Keputusan saya untuk menghindari TV ternyata kalah satu langkah dari ribuan orang yang telah mengadukan tayangan tidak mendidik kepada KPI. Ada begitu banyak orang yang konsisten melakukan langkah luar biasa tanpa mengejar popularitas. Sungguh, Indonesia hebat. Masih banyak orang yang peduli terhadap kebaikan bersama. Lalu, masihkah bisa kita berdiam diri?
“Apa kebaikan yang sudah saya
kerjakan? Sudahkah saya menjadi bagian dari perbaikan? Jangan-jangan
saya adalah bagian dari masalah negara ini.”
Pertanyaan di atas adalah
pertanyaan saya setahun yang lalu saat saya akhirnya memutuskan bergabung
dengan Youth’s Act For Indonesia (YAFI). Betapa tertohoknya saya saat tahu
di organisasi itu ada banyak pengurus yang lebih muda dari saya. Banyak anak-anak
muda yang sepenuh hati peduli hal-hal di luar dirinya sendiri. Selain YAFI, ada juga beragam organisasi dan komunitas pemuda yang bergerak untuk sesuatu yang disebut kebaikan. Semua gerakan itu dimotori oleh sebuah angkatan yang energinya tidak tertandingi: pemuda. Hari ini saya
teringat bagaimana awalnya saya ingin menjadi relawan. Memang masih sangat sedikit hal yang sudah saya lakukan, tetapi saya tetap ingin menuliskan orang-orang yang tidak bisa dinilai atau kerap disebut relawan itu.
Anies Baswedan ada dalam daftar orang yang saya hormati. Bukan hanya karena prestasinya tetapi juga kemampuannya menggerakkan ribuan relawan untuk
turun tangan. “Relawan tidak dibayar bukan karena tidak bernilai, tetapi karena
mereka tidak bisa dinilai.” Kata Pak Anies. Ada juga begitu banyak pahlawan tidak muncul di layar kaca yang ketika terdengar ceritanya membuat kita bertanya, "Bagaimana mungkin seseorang bersusah payah hanya untuk kebaikan masyarakat?". Di bola mata mereka terpancar ketulusan seolah masalah tidak sanggup menghentikan mereka untuk mengabdikan diri. Kemudian saya sadar, Indonesia
tidak seburuk itu. Tak terhitung jumlah manusia Indonesia yang berhati mulia. Memang ada begitu jamak problematika yang seolah tidak mungkin terselesaikan. Namun, apa kita memilih untuk duduk santai
sembari memaki-maki?
Fenomena pilpres kali ini kembali
menyadarkan saya bahwa di luar sana berhamburan orang yang tidak hanya
memikirkan kepentingan pribadi. Berhamburan generasi muda yang tanpa imbalan apapun turut serta menunjukkan kepedulian politiknya melalui kampanye kreatif. With their ideas, campaigns become so classy. Ada juga sosok-sosok yang hidupnya pas-pasan tetapi rela
menyisihkan uangnya untuk mendukung masa depan Indonesia yang diidamkannya. Mereka
yang suaranya tidak bisa dibeli sekalipun sangat membutuhkan uang untuk
kehidupannya, saya menaruh rasa hormat yang begitu besar pada mereka. Yeah, they're too priceless.
Saya percaya Indonesia adalah
bangsa yang hebat. Kita sebagai generasi muda harus memutuskan untuk berhenti
mengeluhkan keadaan negara dan melakukan sesuatu sekecil apapun itu. Pemuda adalah bagian dari solusi. Kita adalah barisan orang-orang yang harganya tidak ternilai itu. Kita
adalah kekuataan bangsa ini. Mari bersama menjadi bagian dari Indonesia hebat,
kawan. :)
----------------------
image source: here
0 Comments:
Post a Comment