-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

14 Oct 2014

CALLER RING (part 2)

  • October 14, 2014
  • by Nur Imroatun Sholihat


Aku mendengar nada sambungmu yang seolah ditujukan untukku. Iramanya meledek kerinduanku untuk tergesa-gesa berputus asa. Aku berteriak memanggil meskipun aku sadar itu bodoh—mustahil kau mendengarnya. Panggilan dariku seperti bocah kecil yang menarik-narik lengan bajumu--kekanak-kanakan. Suaramu tak pernah membalas di seberang sana. Kau pasti mendengar dering yang kau khususkan untukku berdarah-darah di kamarmu. Mungkin tawamu sedang mengubur bunyi nada dering yang meraung-raung memanggil. Apakah kau sudah tak lagi membiarkan satu nada hanya untuk menandakan bahwa aku yang menghubungi? Kenyataannya, bahkan tak aneh rasanya jika kau sudah membuang nomor teleponku. Kau tak jua menolak panggilanku agar aku berhenti menunggu; kau sedang membiarkanku terlihat semakin bodoh?

Sungguh walaupun memprihatikankan harus ku akui tekanan yang mendobrak batas logika berkali-kali. Aku tak bisa menemuimu tanpa berhasrat membagi luka. Aku membenci kenyataan bahwa aku enggan bersua denganmu tetapi secara refleks memikirkanmu. Aku tak ingin melihat wajahmu—aku hanya merindukanmu. Aku tak memilih jalan selain menggendong batin yang lara mengemis belas kasihan. Aku masih akan tetap mencari sekalipun aku menolak dan membenci. Ku mohon izinkan aku mendengar jawabanmu sekali ini.

Aku berjanji ini yang terakhir kali aku mencarimu tetapi jari-jariku selalu menekan namamu di layarku. Layar yang basah oleh air mataku semestinya kesal terhadapku. Seperti kehilangan rasa malu aku kembali memanggilmu. Seolah tak akan pernah berpapasan lagi kau mengabaikanku.

Batinku lelah mencarimu. Biarkan aku menyerah dengan selamat tinggalmu. Angkatlah telepon genggammu untuk berucap satu kata saja. Mengapa tak kau terima panggilanku untuk setidaknya menegaskan selamat tinggal?

Aku mendengar teleponku berdering. Aku yakin bukan darimu—karenanya, aku berlalu.
--------------------------
Read also: Caller Ring (part 1)
image source: Color Ring MV
(inspired by Color Ring-Winner)

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE