-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

2 Nov 2014

MIMPI

  • November 02, 2014
  • by Nur Imroatun Sholihat
Sebagian orang memanggil namamu kerap tanpa berusaha meraih tanganmu. Sebagian yang lain takut bahkan untuk sekadar menyebut namamu--gamang bila nantinya tak pernah berpapasan. Aku dan segerombolan orang yang nekat menggedor pintumu tak tahu malu. Barangkali kau membenci kegaduhan dan memilih untuk keluar menemuiku pada akhirnya. Mungkin saja kau menampakkan wajah pada orang yang tak pernah lelah mengunjungimu—kilahku setiap mendengar kata sia-sia dilayangkan padaku.

Ketika lelah menggedor, aku tidur bersandar pada pintu itu. Aku terbangun dan menggedor lagi. Aku menggedor dan tertidur kemudian. Aku kembali bangkit dari tidur dan menggedor.

Aku tidak sedikit pun menyimpan prasangka bahwa kita tidak akan pernah bersama. Kau ku nyalakan di dalam diriku untuk menerangi jalan bersua denganmu. Kau akan mempermudah cara kita bertemu jika aku terus memikirkanmu, bukan?

Kau ku panggil mimpi. Kau akan ku jumpai dalam waktu yang tak ku mengerti tetapi ku percayai. Aku menunggu waktu mimpi merindukan perjumpaan kami. Jika kau tergesa-gesa berlari khawatir aku sudah pergi, aku masih di sini. Jangan khawatir. Aku menyukaimu bersama segala alasan hingga aku bahagia bahkan sekadar dengan membayangkan degup jantungku saat kita bersisihan.

I don’t feel anxious. If I don’t see you tomorrow, I’ll see you soon. If I don’t see you soon, I’ll still see you someday. I believe.
----------------
image source: here

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE