-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

28 Jan 2015

UGLY

  • January 28, 2015
  • by Nur Imroatun Sholihat

Aku berkawan denganmu tetapi menggenggam luka setiap bersua denganmu. Kau tertawa renyah dan wajah cantikmu berkilauan. Aku telah ribuan kali menatap kaca berharap cara tersenyummu dapat ku curi. Begitu banyak perempuan, tak terkecuali aku, berhasrat bertukar rupa dengan wajahmu nan rupawan. Kita kerap bersama tetapi aku masih saja terheran-heran menyaksikan pancaran wajahmu. Mengapa dengan tampilan yang terlampau berbeda takdir menyandingkan kita sebagai sahabat terbaik?

Kita boleh saja berkawan lekat tetapi kenyataan kau begitu elok dan aku tidak mustahil terbantahkan.

Setiap orang yang berpapasan dengan kita selalu menyempatkan diri untuk memuji parasmu. Aku tersenyum padamu dan mengulangi pujian orang-orang kepadamu—ku harap kau sadar betapa memesonanya dirimu. Akan sedikit adil rasanya jika kau menyadari keindahan dalam dirimu. Namun,  kau hanya tersenyum simpul sembari segera mengalihkan topik. Kau tak merasa dirimu secantik itu dan karena hal itu kau seutuhnya berada di kelas kecantikan tertinggi. 

Teman-temanku membicarakanku. Para lelaki mendiskusikanmu. Kaum hawa mempercakapkanmu. Orang yang berlalu-lalang membincangkanmu. Aku pun tak bisa tak membahasmu. 

Berlawanan denganmu yang tidak merahasiakan apapun dariku, aku menyimpan banyak rahasia. Kau mungkin tidak menyadari bahwa aku selalu hidup di bawah bayang-bayangmu. Tak seorang pun peduli padaku selama kau ada di sampingku. Segala usahaku tidaklah berarti apa-apa bahkan ketika hanya dibandingkan dengan keanggunan sorot matamu yang lugu. 

Kau bisa mendapatkan siapapun jika kau mau. Kau bahkan membuat lelaki yang ku sukai bertahun-tahun ini tersipu-sipu ketika bertemu denganmu untuk pertama kali. Dunia sungguh berpihak padamu, bukan? Kau bisa menghapus usahaku ribuan hari hanya dengan beberapa menit saja. Aku merahasiakan perasaanku yang teraduk-aduk dan tak menentu hanya karena kehadiranmu.

Tak hanya melulu tentang yang terlihat. Ketika orang mengetahui satu persatu fakta tentangmu mereka tak akan mampu melihat selain dirimu lagi. Bahkan setelah kita saling mengenal bertahun-tahun lamanya, aku tak bisa mengatakan satu pun hal buruk tentangmu. Bukan karena aku tak bisa mempergunjingkanmu. Hanya saja memang tak ada hal buruk tentangmu yang cukup menjadi celah di kerumunan kebaikanmu.

Bahkan sebagai seorang perempuan aku pun ingin memuji kecantikanmu. Sahabat terbaikku, rasa iri ini hanyalah satu dari sekelumit rahasia yang tidak pernah ku ceritakan padamu.
------------------------
(Inspired by 2NE1’s Ugly. Finally I wrote it after being postponed for a long time.)
Read also: Song of The Day: Ugly-2NE1
image source: here

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE