DRAMA
- March 30, 2015
- by Nur Imroatun Sholihat
Mr. And Mrs. Drama, could you just
quit your drama and live on earth?
Sebab kalian tak pernah tegas kemudian salah paham pada perasaan masing-masing, aku akan bersikap tegas
pada kalian. Aku tak mengerti pada drama dan ketidaktegasan yang kalian nyalakan selama
berbulan-bulan ini. Entah mengapa hanya aku yang melihat akhir kisah kalian
padahal kalian pemeran utama di dalamnya. Kalian benar-benar tidak tahu atau berpura-pura
tidak tahu? Ku katakan sejak awal sebaiknya kalian melangkah sendiri-sendiri
saja ketika jalan bercabang. Mengapa saat kalian berpisah, kalian hanya bisa
bercerita dan sedikit menuduhku tidak berusaha menyelamatkan kalian berdua? Kalian pikir hidupku hanya untuk memikiran perjalanan kalian saja? Kalian tidak mungkin lupa setiap orang memiliki masalah masing-masing.
Telah ku katakan sejak awal aku melihat cuplikan penutup kisah kalian sementara kalian sibuk menolak
mendengarkan. Seolah aku tak bisa marah melihat perilaku kalian berdua, kalian menyalahkanku di penghujung cerita. Aku
sudah berujar sedari dulu, kalian masih saja sibuk melulu.
Jika kalian tak terlalu sibuk
berdrama mungkin kalian berbahagia saling mengenal tanpa perlu berjalan
bersisihan. Kalian masih tidak ingin mendengar penjelasanku?
Aku sadar betapa tingginya
anganmu untuk mengubah alur cerita. Aku tak ingin berucap kata mustahil tetapi demikian adanya kecuali Tuhan berkehendak memutar arah cerita. Di sisi
lain dia masih tetap saja bunga—bahkan dalam penolakannya dia menabur bunga. Kau
yang bermimpi bahwa dongeng akan terjadi di dunia nyata dan dia yang tidak
sejak awal menegaskan kata tidak—kalian masih enggan disebut berdrama?
Kalian bisa menebak yang akan aku lakukan
setelah ini? Meninggalkan peran yang kalian paksakan padaku maupun kursi
penonton. Sedari awal ini yang aku inginkan: tidak sedikit pun terlibat dalam
drama kalian. Sudah lanjutkan saja drama kalian. Aku tidak peduli.
Aku lupa memberi tahu kalian sesuatu. Jika tiket drama kalian dijual, tidak seorang pun tertarik membelinya.
Aku lupa memberi tahu kalian sesuatu. Jika tiket drama kalian dijual, tidak seorang pun tertarik membelinya.
-----------------------
(eine wahre Geschichte)
image source : imgkid.com
0 Comments:
Post a Comment