-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

16 Aug 2015

HUTAN MANGROVE

  • August 16, 2015
  • by Nur Imroatun Sholihat
Seminggu yang lalu, Dyan melempar wacana berkunjung ke hutan mangrove di kawasan PIK, Jakarta Utara. Saya tidak tahu persis letak maupun segala detail lain tentang tempat itu tetapi saya mengiyakan begitu saja. Dalam waktu dekat saya akan meninggalkan Jakarta jadi rasanya tidak ada alasan berkata tidak. Akhirnya kemarin pagi kami terpaksa bangun pagi (lebih tepatnya saya sendiri, Dyan selalu gampang bangun pagi) dan bersiap-siap berangkat. Persiapan paling aneh yang kami lakukan adalah memilih beragam bentuk topi untuk keperluan foto. Kami naik transjakarta sampai halte Pluit kemudian disambung dengan mikrolet U11. Kami berkata kepada supirnya minta diturunkan di hutan mangrove. Di sebelah kiri jalan, kami melihat Yayasan Budha yang besar sekali dan megah bernama Tzu Chi. Kami diturunkan di situ dan perjalanan dilanjutkan berjalan kaki sekitar 10 menit.


Perjalanan kami dari daerah Cempaka Putih ke sana memakan waktu satu setengah jam. Berdasar info yang saya dapat, terdapat larangan membawa kamera sehingga saya memilih membawa tablet untuk keperluan dokumentasi. Bener ternyata ada peringatan bahwa jika tertangkap membawa kamera akan didenda Rp. 1.000.000,-. Oh ya, harga tiket masuknya Rp. 25.000,-. Saya sempat heran mengapa tiketnya semahal itu. Namun setelah masuk, harga tersebut ternyata worth it. Bagi yang berada di Jakarta dan bingung akan liburan ke mana, jangan ragu untuk memilih tempat ini *malah promosi.

Saya merasa sangat senang begitu menginjakkan kaki di kawasan ekowisata ini. Saya seperti lupa bahwa saya berada di Jakarta. Tempatnya bersih, sejuk, dan lumayan sepi.  Masjidnya bagus dengan hampir semua material bangunannya adalah kayu. Selain objek wisata, tempat tersebut bisa digunakan untuk berkemah, outbond, berwisata air, bahkan foto prewedding. Memang banyak sekali tempat untuk berfoto yang membuat kami lupa bahwa kami bukan model. Jembatan-jembatan panjang yang terbuat dari kayu sungguh indah untuk menjadi objek berfoto. Langsung saja kami heboh berpose seolah-olah sedang dalam sesi pemotretan majalah. Hihi.

Salut untuk orang yang berkontribusi atas pembentukan dan pemeliharaan hutan ini. Seperti yang kita ketahui bersama, hutan bakau alias hutan mangrove memiliki banyak sekali manfaat. Semoga hutan ini tetap bersih dan terawat sekalipun suatu saat nanti menjadi lebih terkenal dan dipenuhi oleh pengunjung.

Btw, berikut adalah beberapa foto yang diabadikan saya dan Dyan ketika berkunjung ke sana. Maafkan kealayan kami yang sok-sokan berpose bak model. Hihihi. Semoga setelah melihat fotonya menjadi lebih tertarik untuk melihat langsung  :)





Setelah 3,5 jam berkeliling. Selfie sebelum pulang :)

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE