source: iStockphoto.com |
Aku suka mendengar suara-suara
lirih yang nyaris tidak terdengar di perpustakaan. Di antara suara-suara itu,
aku bisa memisahkan bunyi jarimu membalik halaman buku. Aku bisa mengenali
suara matamu yang berdansa dengan kata. Aku bisa mendengar tulang-tulang
rusukmu terangkat ketika menghela udara. Di tengah riuh rendah itu, aku bisa
membedakan suaramu ketika kau berbisik-bisik menceritakan sesuatu kepada
kawan-kawanmu. Aku bisa mendengar kalian merendahkan suara gelak tawa. Aku bisa
mengidentifikasi bunyi jemarimu melangkah di atas papan ketik. Aku berhasrat
mengintip puisi yang tengah kau hidupkan melalui sepuluh jari-jarimu. Jadi
sajak apa yang tengah berdenyut bersama detak jantungmu kini?