“You haven’t changed at all after 8 years.”
He
said
Discreetly
smiling
“We’ve
been friends for that long?”
She
said
Translation: You’ve
been my ideal type for that long?
“And
still counting.” He gazed into her eyes while questioning
Were
they gracefully dancing or quietly shaking
![]() |
source: pinterest.com |
(The content of this post is taken from my personal
diary. I just finished writing it and somehow managed to post it here.)
Di salah satu hari di Bulan September saya dilahirkan.
Di hari itu di setiap tahunnya, saya membiasakan diri untuk menulis surat untuk
september yang akan datang, membaca surat yang saya tulis di september tahun
lalu, serta berkontempelasi mengenai hidup saya setahun terakhir. Tahun ini,
karena kesibukan mempersiapkan ujian komprehensif, saya baru melakukan ketiga
hal tersebut hari ini. Saya akan memulainya dengan membahas isi surat dari diri
saya setahun yang lalu.
source: gxo4r801.adtddns.asia |
(Sorry beforehand for it is a rather long story. Hehe.)
Tulisan ini akan menjelaskan babak akhir dari
perjalanan skripsi saya. Setelah menyelesaikan seminar hasil, saya harus
merevisi skripsi untuk mendapat acc ujian. Dari proses revisi ini saya belajar
bahwa kita semua memiliki potensi yang belum kita maksimalkan. I couldn’t contain
my thankfulness to the examiner, Mrs. Rindu Rika Gamayuni, for pointing out my thesis’s
flaws. Kalau Beliau nggak pernah bilang skripsi saya seperti laporan PKL dan
saya harus menambahkan analisis yang mendalam, saya mungkin masih terjebak di
level saya yang sebelumnya. Oh ya, skripsi ber-acc ujian merupakan salah satu
persyaratan pendaftaran ujian pendadaran dan ujian komprehensif. Berhubung
syarat pendaftaran kedua ujian tersebut cukup banyak, saya jadi cukup
mondar-mandir mengumpulkan syarat. Setelah semua terkumpul, babak ujian pun
dimulai.
![]() |
source: oogopdetoekomst.com |
Setelah di
tulisan sebelumnya diceritakan perjalanan saya sampai mendapat dosen pembimbing
baru, akhirnya saya memulai bimbingan skripsi bersama kedua orang hebat yang
mengiringi perjalanan saya itu. “Don’t give up” was the constant encouragement
they said to me.
4. Menulis Proposal Skripsi.
Nah setelah
mendapat dosen pembimbing baru saya akhirnya saya memulai menulis proposal
skripsi. Sebelum bimbingan, tulisan saya harus melewati editing dari Aldo biar
nggak malu-maluin Bahasa Inggrisnya. Nulis skripsi in english punya risiko bawaan berupa dikoreksi grammar-nya oleh dosen pembimbing dan saya cuma
bisa sok tegar gitu padahal malu. Dan dampak positifnya saya jadi
dipaksa belajar Bahasa Inggris lebih keras lagi. Saya jadi banyak baca
referensi luar negeri biar tulisan saya nggak kaku. Saya nggak ragu sesekali
baca ulang materi misal: passive voice, conjunction, dll. Saya juga install
google translate di ponsel sebagai alat bantu kalau udah stuck banget. Pokoknya special thank to Merriam-Webster Dictionary
dan Google Translate deh.
Alhamdulillah. Finally I finished my study safely
(lol). The tough journey to obtain the “Bachelor of Economics” title has
finally come to an end. So, I’ll share you the story behind my undergraduate
thesis and what I learnt from it. I write this with no intention to show off my
thesis or something similar to that. I just want to share the emotions,
feelings, and encouragement for everyone who is writing a thesis or will write
a thesis someday.
source: pixmix.it |
Jadi,
tahapan-tahapan yang saya lalui ketika menulis skripsi antara lain:
"You must be patient. Even if the pains of waiting and wishing and praying tire you, be patient. Even when long periods of time pass by and others are blessed with what they’ve been praying for while you still wait, be patient. For Allah does not waste the effort of the doers of good. He delays His response only to hear you call to Him more. Be patient. For what awaits you is sweeter than the bitterness of longing."(Unknown)