THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 2)
- September 08, 2017
- by Nur Imroatun Sholihat
source: oogopdetoekomst.com |
Setelah di
tulisan sebelumnya diceritakan perjalanan saya sampai mendapat dosen pembimbing
baru, akhirnya saya memulai bimbingan skripsi bersama kedua orang hebat yang
mengiringi perjalanan saya itu. “Don’t give up” was the constant encouragement
they said to me.
4. Menulis Proposal Skripsi.
Nah setelah
mendapat dosen pembimbing baru saya akhirnya saya memulai menulis proposal
skripsi. Sebelum bimbingan, tulisan saya harus melewati editing dari Aldo biar
nggak malu-maluin Bahasa Inggrisnya. Nulis skripsi in english punya risiko bawaan berupa dikoreksi grammar-nya oleh dosen pembimbing dan saya cuma
bisa sok tegar gitu padahal malu. Dan dampak positifnya saya jadi
dipaksa belajar Bahasa Inggris lebih keras lagi. Saya jadi banyak baca
referensi luar negeri biar tulisan saya nggak kaku. Saya nggak ragu sesekali
baca ulang materi misal: passive voice, conjunction, dll. Saya juga install
google translate di ponsel sebagai alat bantu kalau udah stuck banget. Pokoknya special thank to Merriam-Webster Dictionary
dan Google Translate deh.
What I
learnt
- Technology offers so many help. Manfaatkan
teknologi sebaik mungkin untuk memudahkan pekerjaan kita.
- It’s okay
to make mistakes. It’s okay to start speak/write in english even if our grammar
is imperfect. Just try and learn. Somehow, you’ll be good someday.
5. Seminar Proposal
Setelah
proposal skripsi di-acc, saya harus mempresentasikan proposal tersebut di depan
dosen pembimbing, dosen pembahas, dan mahasiswa pembahas. Saya cukup deg-degan
untuk seminar ini karena pembimbing saya menantang saya untuk menyampaikan
proposal saya dengan berdiri (umumnya seminar skripsi di kampus saya dilakukan
dengan duduk), tanpa membawa catatan, slide yang tidak boleh banyak tulisan, in
english pula. Tapi kalau saya nggak nekat ya saya nggak bakal punya pengalaman kan.
Seminar 1 saya berjalan lumayan lancar, proposal disetujui dosen pembahas, dan
akhirnya saya bisa mulai menulis skripsi.
What I
learnt:
- Be “nekat”. Be fearless to take a big jump in your
life. Mengutip film La La Land “A bit madness is the key to give us new colors
to see”. Sedikit “kegilaan” adalah kunci untuk mendapat pengalaman baru.
- Don’t worry about other people’s opinion. Nah waktu
itu saya sempet khawatir nanti presentasi saya dikira sok-sokan. Sok pake
Bahasa Inggris lah, sok nggak baca slide lah, sok bisa presentasinya berdiri. Haha.
Tapi masa iya saya harus mengurungkan niat untuk mencoba hanya untuk fit in? Udah sering banget dalam hidup
kita berbohong sama diri sendiri supaya diterima. What I wanna say is: it’s
okay to be true to yourself and do what you want. Sepanjang kita membawakannya
se-humble mungkin, InsyaAllah
everything will be fine. Lagipula, seringkali kekhawatiran kita tidak terbukti
sama sekali kok.
I suggest everyone to stay at the library during thesis-writing process for it provides productive vibe |
6. Simposium Nasional Akuntansi
(SNA)
Bagian ini
bukan menceritakan perjalanan skripsi saya di kampus melainkan di luar kampus.
Jadi di sela-sela mengerjakan skripsi, saya juga mengolahnya menjadi paper untuk
dikirim ke SNA. Iseng nyoba aja sih karena saya juga nggak merasa bisa nembus
seleksi ketatnya. Berdasarkan kabar dari dosbing saya, jumlah paper yang masuk
lebih dari 700. Saya nggak kepo lah sama
hasilnya saking ngrasa nggak mungkin lolos juga. Suatu hari, saya menerima pesan
dari dosbing saya kalau paper saya lolos SNA. Saya akan menjadi salah satu
pemakalah di ajang tahunan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tersebut. Alhamdulillah.
Allah ngasih saya privilege untuk
bisa mencatatkan nama saya di prosiding SNA.
What I
learnt:
- Try
doesn’t hurt. Nyoba-nyoba kesempatan yang mungkin kedengeran impossible nggak
apa-apa kok. Nyoba kan nggak ada ruginya.
- Find your
mentor. Kalau kita bertemu mentor yang tepat, kita akan sanggup menghadapi
tantangan yang semula terdengar mustahil. Punya mentor membuat langkah kita lebih
semangat dan terarah. Kalau dulu Pak Yuliansyah nggak pernah menyemangati saya
untuk memberanikan diri menulis untuk SNA, mungkin saya belum ngrasain
kegembiraan lolos SNA.
7. Seminar Hasil
Singkat
cerita, saya akhirnya seminar hasil. Saya melewati berminggu-minggu mager,
wawancara dengan responden, memulai menulis, dikoreksi Aldo, bimbingan lagi,
lagi, dan lagi. Total saya menjalani 7 kali bimbingan sebelum akhirnya mendapat
persetujuan dari dosbing 1 dan dosbing 2 untuk seminar hasil. Sewaktu seminar,
dosen pembahas saya membahas skripsi saya yang seperti laporan PKL karena cuma
membandingkan implementasi audit tata kelola TI dengan COBIT 4.1.
What I
learnt:
- Jangan mager. Belajar dari pengalaman, mager itu bikin
kita ketimpringan di akhir. Ngrasa panik, harus ngebut, belum lagi malu
ditanyain pembimbing kok nggak pernah muncul.
- Jangan mudah sakit hati. Ya udahlah mau dibilang
apapun, yang tau persis seberapa banyak perjuangan kita ya diri kita sendiri.
Jadi saya senyum aja dibilang skripsi saya terlalu mudah. Karena saya sendiri
yang tau persis bagaimana saya belajar COBIT 4.1, belajar riset kualitatif, belajar
audit tata kelola TI. Topik skripsi saya berdiri di tengah-tengah akuntansi dan
TI and for me, that was not an easy feat. Jadi ya saya nggak sakit hati mau
dibilang apa. Because I exactly know, how much I have struggled.
- Don’t forget to appreciate how far you’ve walked. You're the one who acknowledge your journey the most. Appreciate your work even when the world doesn't do so.
Oke, karena
udah kepanjangan, saya lanjutin ceritanya di part selanjutnya aja ya. Saya akan
membagi kisah ujian pendadaran dan ujian komprehensif saya yang super drama.
Juga cerita-cerita hal-hal lain yang berkaitan dengan skripsi saya. Tunggu
kisah selanjutnya ya.
Hello.. Sengaja pengen mampir blognya. Seneng baca cerita-ceritanya. Suka banget sama kisahnya. Jadi menyemangati saya untuk terus menerus belajar. Selamat yaa kakak Nur atas pencapaiannya sampai titik ini. Terima kasih telah tak henti-hentinya menginspirasi lewat pengalamanmu. Ditunggu kisah selanjutnya, yaa..
ReplyDeleteHello kakak Dian. Terima kasih sudah mampir :)
DeleteAlhamdulillah akhirnya perjalanan berdarah-darah udah selesai ya. Tinggal ngurusin syarat-syarat wisuda yang banyak banget juga :p
Semangat kuliahnya :)