-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

7 Nov 2017

CAAGA CONFERENCE 2017 (PART 1)

  • November 07, 2017
  • by Nur Imroatun Sholihat
Saya baru saja menghadiri Comparative Asia Africa Governmental Accounting (CAAGA) Conference 2017 di Subang Jaya, Malaysia. Keikutsertaan saya di conference ini bermula dari ide pembimbing saya yang meminta saya mengubah skripsi saya menjadi format paper. Beliau kemudian mengirim tulisan kami (yang Bahasa Inggrisnya entahlah itu. I'm fully taking responsibility for the quality of english used. Lol) ke proofreader. Setelah tulisan kami melalui proses proofreading, Beliau mengirimnya ke CAAGA Conference 2017. Pada tanggal 20 Oktober, kami menerima notification of paper acceptance. Aaaaaaaaaahhhh I couldn’t contain my feeling. Langsung bersujud nangis terharu aja gitu. Saya telah memimpikan ini demikian lamaaaa. Sejak SMP, saya berdoa semoga suatu saat nanti saya bisa masuk jurnal internasional dan kini akhirnya terwujud. Allah memberi saya 2 kejutan: terwujud lebih cepat dari yang saya rencanakan dan di level jurnal yang lebih dari yang saya targetkan. Dulu sih saya berpikir harus nunggu S2 dulu terus masuk jurnal apa aja boleh yang penting internasional. Ternyata seusai S1 saya bisa diterima di jurnal Scopus. All praises to Allah for giving me such a blessing.
Di sela tangisan bahagia itu (biar dramatis *wink), saya berpikir betapa manisnya skenario hidup yang Allah tulis untuk makhluk-Nya. Di saat mimpi yang sudah demikian lama itu tidak sedang dipikirkan sebab saya merasa belum mampu, Allah memampukan saya. Allah selalu punya cara untuk mewujudkan doa bahkan di saat kita sendiri sibuk merasa tidak memiliki jalan. So, jangan pernah merasa tidak mampu saat memimpikan dan mendoakan sesuatu. Allah akan memampukanmu dengan semampu-mampunya melalui cara yang tidak terduga-duga.

Dalam kasus ini, Allah memampukan saya melalui tangan-tangan orang lain. Mulai dari saya bertemu dengan pembimbing saya, Pak Yuliansyah yang menuntun saya untuk bisa menulis dengan baik. Beliau juga membiayai proofreading tulisan saya. Untuk kedalaman penulisan, saya terbantu banget dengan keberadaan Bu Dewi Sukmasari. Sedangkan biaya keikutsertaan di conference ini sudah ditanggung oleh Prof. Nafsiah Mohamed, Ketua Jurusan Akuntansi Sektor Publik Universiti Teknologi Mara yang juga menjadi salah satu co-author paper saya. Dan semua hal berjalan begitu saja dengan bantuan banyak pihak sebagai jalan Allah untuk memampukan saya. Who knows how we will achieve it but something destined for you, will always be achieved.

Pokoknya saya pengen banget bilang: jangan batasi doamu sebab Allah sendiri yang akan membuatmu mampu mewujudkan harapan-harapanmu. Semua yang terdengar tidak mungkin bisa kok terwujud. Kalau Allah menghendaki, apa sih yang nggak mungkin. Ukuran doamu menentukan ukuran kepercayaanmu terhadap kekuasaan Allah. Jadi jangan mengecilkan doamu hanya karena merasa tidak akan mampu. Don't give up on your dreams because Allah doesn't.

Oh ya, satu lagi: sabarkan diri untuk menunggu doa kita dijawab. Saya tidak pernah tahu bahwa doa yang bahkan sudah hampir saya lupakan sebab sudah begitu lama berlalu itu akan dijawab sekarang. Di hari itu saya berjanji pada diri saya untuk menunggu dengan tenang karena Allah akan mewujudkan doa saya jika memang ditakdirkan untuk terkabul. Di hari itu saya berkomitmen bahwa tak peduli seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan sebuah impian, saya akan tetap menantinya.

Maka ya Allah, aku bersedia menunggu. Selama apapun itu, aku bersedia menunggu.
----
(I will write my experience about the conference in the 2nd part.) 
Read also: CAAGA Conference 2017 (Part 2)
                   CAAGA Conference 2017 (Part 3)

0 Comments:

Post a Comment

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE