![]() |
source: ukht rimzy |
“Akan ada hari badar dan hari uhud bagimu—hari
untukmu dan hari yang melawanmu. Bertahanlah di antara kesabaran dan
kesyukuran.”
Saya baru
saja mengikuti CIA Review Course, sebuah training untuk persiapan ujian sertifikasi Certified Internal Auditor (CIA). Sebelumnya kantor mengadakan seleksi untuk mendapatkan 20 peserta yang akan mengikuti training
ini dan Alhamdulillah saya lolos. Jangan dikira ini adalah sesuatu yang terduga
sebelumnya. Sejak memasuki ruang seleksi, saya sudah bisa menebak nama-nama
yang akan lolos berkat kemampuan mereka yang termasyhur ke seluruh penjuru
kantor. “Ah, orang-orang ini ada di ruangan yang sama dengan saya. Sekeras apapun
saya belajar, saya tidak akan lolos.” Pikir saya kala itu. Lagipula persiapan
saya sangat minim. Saya pun mengerjakan soal dengan mentalitas nothing to lose. Mungkin ciutnya mental
saya dapat digambarkan seperti gentarnya kaum muslimin tatkala datang ke perang
badar. Tiga ratus tiga belas orang dengan perlengkapan seadanya melawan seribu orang dengan
persenjataan lengkap? Yang benar saja. Bedanya saat itu kaum yang dipimpin Nabi
Muhammad itu optimis akan datangnya bantuan dari Allah sedangkan saya sibuk
mengerdilkan diri saya sendiri. Tetapi apa sih yang nggak mungkin kalau Allah
berkehendak?