BERTEMU CRYSTAL WIDJAJA
- May 10, 2018
- by Nur Imroatun Sholihat
Minggu lalu, kantor tempat saya bekerja menyelenggarakan rapat
kerja pimpinan (rakerpim) tengah tahun 2018 dan salah satu agenda yang
direncanakan adalah pemaparan mengenai data
analytics. Panitia pun sibuk mencari pembicara yang tepat hingga Dwiky yang
kebetulan mendalami data analytics,
mengusulkan sebuah nama: Crystal Widjaja. Semua pun bergegas mencari tahu mengenai
perempuan muda yang merupakan Senior Vice President Business Intelligence and
Growth di GO-JEK tersebut. Seakan berjodoh dengan acara ini, ketika namanya diajukan sebagai kandidat pembicara, pimpinan tertinggi di kantor kami serta merta menyetujui.
Singkat cerita, Crystal pun bersedia untuk mengisi acara kami.
Yeaaaayyyy. Tetapi tantangan lain muncul bagi saya: saya ditawari menjadi
moderator sesi tersebut. Kebimbangan terbesit di hati: saya benar-benar menginginkan
kesempatan ini tetapi khawatir saya tidak cukup pantas untuk itu. Dan tiba-tiba
quote Sheryl Sandberg melintas di
kepala saya: "Jika kamu ditawari sebuah kursi di pesawat roket, tak usah bertanya kursi yang mana. Segeralah naik". Artinya, jika sebuah kesempatan besar datang padamu, segera katakan iya dan pikirkan hal lainnya kemudian. Saya pun mengiyakan dan mulai mempersiapkan diri dengan membaca
buku tentang data analytics, mendengarkan presentasi Crystal di acara-acara lain,
berlatih, dan tentu berdoa.
Hari yang ditunggu pun tiba. Saya bertemu Crystal untuk pertama
kalinya dengan keterkejutan yang tak henti-henti menghinggapi. Jadi Crystal
Widjaja tidak hanya memiliki posisi tinggi di usia semuda itu tetapi juga
cantik, tinggi, putih, stylish, ramah, dan menyenangkan? WHAT A COMPLETE
PACKAGE SHE IS. Di sebelahnya, saya adalah bubuk remah-remah rengginang yang
dibuang pas sekalian nyuci toplesnya. Hahaha. Crystal oh Crystal. Jangan tanya
kenapa kursi penonton sampai kurang sewaktu sesi presentasi berjudul “Data @
GO-JEK” itu berlangsung. Terlalu bening untuk tidak dilihat, terlalu berbobot
untuk tidak didengarkan. Lol. Saya kedengeran kaya fangirl yang sibuk promosiin idolanya.
Alhamdulillah acara berjalan dengan baik dan saya bisa memandu
sesi tersebut dengan lancar. Saya pun turun dari panggung dengan senyum dan
hati yang penuh rasa syukur. Saya berani mengalahkan ketakutan dengan
mempersiapkan diri sebaik mungkin. Saatnya memikirkan hal lain yang tidak kalah
penting: mewujudkan keinginan Crystal untuk bertemu dengan Ibu Sri Mulyani.
Sejak Crystal bertanya apakah dia bisa berfoto dengan Ibu Menkeu (nanyanya dua
kali pula), saya berjanji dalam hati untuk membantu Crystal mewujudkannya. Actually, I wasn't the only one behind that mission (count Pak Widodo, Pak Roberth, Bu Irjen, Mas Dovi, etc in). Dan
Alhamdulillah lagi karena Crystal tidak hanya bisa berfoto melainkan juga
berbincang dengan Ibu Sri Mulyani. Alhamdulillah. Saya senang melihat Crystal
tersenyum senang. Sederhana banget ya kehidupan saya sebagai fangirl. Hihi.
Oh ya, kalau saya ditanya tentang materi presentasi Crystal, jelas
komentar saya sangat positif. Bukan karena tersihir Crystal ya...
tetapi memang materi yang dibawakan sangat menarik. Crystal bercerita bagaimana
keputusan-keputusan yang diambil GO-JEK bersandar pada data (data-driven decisions). Saat ini, setiap
detiknya bermunculan data dalam jumlah yang sangat besar. Apakah kita sudah
memanfaatkannya untuk membuat keputusan yang lebih baik? Crystal dan timnya
di Business Intelligence membantu GO-JEK mengambil keputusan dengan berdasar
data yang sudah diolah. GO-JEK secara terus-menerus melakukan
perbaikan-perbaikan kecil secara berkelanjutan berdasarkan data. Lalu bagaimana
strategi melakukan analisis data? Sesuaikan dengan kebutuhan organisasi apakah
membutuhkan analisis mendetail (meski memakan waktu lebih lama) atau analisis
cepat dengan tingkat kerincian yang moderat. Bagi GO-JEK yang bergerak
mengikuti perkembangan pasar yang sangat cepat, mereka memilih analisis data
dengan tingkat akurasi moderat tetapi cepat ketimbang analisis sempurna yang
lambat. Dan bagaimana jika data yang kita butuhkan tidak tersedia? Sometimes
you don’t have the data you need to make an informed decision—get it yourself.
Instead of waiting for the data we need to be provided, create it by ourselves.
Misal, di GO-JEK mereka membuat tim GO Weather untuk mendapatkan informasi
mengenai cuaca secara akurat. Crystal menutup presentasinya dengan mengatakan: always start small. You can be ambitious
with the end state, but do not try to build the whole thing at once. Don’t
be afraid to fail but try to fail fast.
taken from: linkedin.com/crystalwidjaja |
Berbicara mengenai data, saya teringat betul sambutan Ibu Sri Mulyani
dalam acara tersebut: “Kementerian Keuangan itu duduk di atas data yang luar
biasa sangat kaya....mungkin karena selama ini kita juga tidak berpikir
bagaimana menggunakannya untuk kepentingan publik dan bagaimana memproteksi
mereka dari kemungkinan kejahatan.”. Tahu kan bagaimana rasanya menjadi audiens
di ruangan itu? Tersemangati untuk belajar mengenai data analytics tentunya :)
Anyway, demikian cerita saya berkesempatan memandu seseorang yang
secara instan menjadi salah satu perempuan di dunia teknologi favorit saya di Indonesia.
I’m truly grateful that I was brave enough to take the risks which came along
the opportunity because I knew I wanted it. Thank you Allah for this humbling
chance. I can’t thank You enough. Thank you Crystal for letting me, this flawed woman, as your moderator. Terima kasih seluruh panitia dan peserta Rakerpim
yang telah menyukseskan acara. Terima kasih juga untuk Mbak Audrey Wijaya, PR
GO-JEK, yang sudah banyak membantu kami menyiapkan sesi ini :)
----------
Images by: Tim Fotografer Rakerpim Itjen Kemenkeu Tengah Tahun
2018 (except the last one, which was taken by Mbak Audrey.)
Keren nih.... Cukup jauh di atas capaian saya dulu...
ReplyDeleteWah, Pak Tri terlalu humble nih seperti biasa. Capaian saya yang masih jauh banget di bawah Pak Tri kok sebenarnya--kira-kira sejauh matahari sampai bumi :)
Delete