-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

19 Aug 2020

SEPOTONG KISAH PEMILIK USAHA KUE

  • August 19, 2020
  • by Nur Imroatun Sholihat
image source: pixabay.com
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat ngobrol dengan seorang teman yang baru memulai usaha menjual kue. Sembari mencicipi garlic bread Korea (yang katanya sedang sangat popular itu) yang ditawarkannya, saya bertanya mengenai bidang yang baru ditekuninya itu. Di masa pandemi ini, berjualan makanan seperti kue lebih mudah ketimbang berjualan barang-barang. Itulah alasan dia memulai bisnis kecilnya berjualan kue yang dipasarkan melalui media sosial itu.

Perjalanan bisnis selalu penuh dengan suka dan duka bukan? Saya pun menanyakan kepada perempuan lulusan jurusan administrasi bisnis itu tentang kisah perjalanan usahanya. Hal yang membahagiakan hatinya jelas saat ada pembeli dan orang tersebut menyukai kuenya. Tetapi di awal berjualan, dia mengaku sempat kesulitan memasarkan kuenya. Hal itu diakuinya sebagai masa tersulit dari usaha ini. Kini, dia sudah mulai memiliki pelanggan yang setia memesan kuenya. Ditanya mengenai rencana jangka dekat, dia menuturkan jika keadaan sudah memungkinkan, dia ingin menitipkan kue buatannya ke beberapa toko dan kantin. Dia juga ingin bisa mulai menerima pesanan kue dengan skala menengah jika sudah memiliki modal yang lumayan.

Kini keuntungan yang didapatnya ditabung sedikit demi sedikit untuk membesarkan usahanya. Cita-cita jangka panjangnya, dia ingin membuka toko kue yang ramai didatangi pelanggan (aamiin). Obrolan sore itu memberi saya gambaran tentang perjuangan yang harus dilewati seseorang ketika mulai membuka usaha. Tidak terasa, garlic bread di tangan saya menyisakan plastik kemasannya saja. Kue buatannya enak dan terjangkau harganya sehingga saya pun mengatakan padanya bahwa jika dia gigih membesarkan usaha tersebut, suatu saat cita-citanya akan tercapai insyaAllah. Dia pun tersenyum senang. Benar apa yang dia ucapkan: suka cita terasa saat pembeli menyukai kuenya.
source: pixabay.com
Dari perbincangan kami, dapat saya simpulkan bahwa selain giat berusaha, tips penting lainnya agar mempunyai usaha kue yang berhasil adalah memproduksi kue yang enak dan disukai. Hal ini penting sekali karena cita rasa adalah salah satu penentu sebuah usaha kue dapat terus berkembang atau tidak. Akan tetapi, untuk membuat usaha kue yang dilirik para penikmat kue, cita rasa tidak dapat berjalan sendiri. Harga yang terjangkau dan bersaing tentu menjadi nilai tambah agar orang mau membeli. Biasanya para pemilik usaha kue akan mencari tempat membeli bahan kue seperti mentega tawar berkualitas (yang bisa didapatkan di TokoWahab yang menawarkan harga terjangkau). Di sana, tersedia banyak merk terkenal seperti mentega Wisman grosir yang membantu para pemilik usaha kue untuk menjajakan kue yang menyulap hari menjadi menyenangkan dengan harga yang menyenangkan juga.

Kalau teman-teman, punya ide usaha apa?






7 Comments:

  1. Setuju mbak. Di masa pandemi ini jualan makanan memang lebih mudah dibanding yang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berdasar yang teman saya ceritakan begitu juga. Hehe. Terima kasih sudah mampir :)

      Delete
  2. makasih buat penulis telah menulis kisah saya ,doakan ya...teman-teman semoga jualan saya semakin lancar,sukses kedepannya trimakasih.

    ReplyDelete
  3. Setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil... Penjual kue ini salah satunya. Ah bisa jadi buat panutan saya ni suatu saat ingin membuat usaha kopi .. amin...

    ReplyDelete
  4. Mbak, udah lama nggak posting akhirnya posting juga

    ReplyDelete

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE