Showing posts with label fiksi. Show all posts
Showing posts with label fiksi. Show all posts
SEE YOU TOMORROW
Nur Imroatun Sholihat
May 21, 2014
Sorot bola matanya ke arahku girang. Bias matanya menyelam ke dalam hatiku lalu
merobek dindingnya. Genggam kuat tangannya dilepasnya dari pundakku beriring langkahnya hilang dari pandangan. Bus
yang ditumpanginya berlari menjauh. Tak sempat aku menceritakan pertahanan agar dia tak menyadari ketakutanku. Bahasanya kepadaku seperti sandi yang mustahil diterjemahkan. Seperti kini, dia
mencabik pelan hatiku dengan tatapan gembiranya. Mengapa dia selalu begitu riang berperang
dengan pemerintah?
JALANAN
Nur Imroatun Sholihat
May 15, 2014
Adalah hal yang tidak lazim;
buku-buku yang kau baca berubah menjadi buku yang tampak sangat berkelas. Bola
matamu menelusuri larik-lariknya tanpa teralihkan adalah buktinya. Apakah lagu
yang berputar di balik earphone-mu?
Jika dapat aku ingin mencatat judulnya untuk ku dengar. Setiap detail kata yang
kau ucap seolah adalah cuplikan buku atau penggalan puisi. Katakan padaku hal-hal
yang kau sukai, aku ingin membuntutinya.
NYALA
Nur Imroatun Sholihat
May 11, 2014
Suatu saat, kita akan membangun perpustakaan kecil bersama. Di ruang sederhana itu bukumu dan bukuku bersisihan.
Di masa depan, kemejamu akan berdampingan dengan bajuku dalam lemari yang sebangun. Sepatu-sepatumu akan ada di rak
yang sewujud bersama sepatuku. Dan mimpi-mimpimu akan ada di laci serupa dengan mimpiku. Sungguh, aku ingin menjadi rumah untukmu. Aku
ingin menata buku-buku di perpustakaan itu.
PERPUSTAKAAN
Nur Imroatun Sholihat
May 03, 2014
KETIKA KU BUKA JENDELA KACA (2)
Nur Imroatun Sholihat
April 25, 2014
ORANG BILANG DENGAN MENULIS PUISI AKU
Nur Imroatun Sholihat
April 15, 2014
Ketika aku di ambang putus asa, kau
melintasi jalan setapakku begitu saja. Daun kering enggan berjingkat memeluk
tanah. Rumput hijau mengawal langkah perlahan telapak kakimu. Kebas batin
membenteng kaki yang hendak berlompatan ke arahmu. Sementara kaki-kaki langit
menggulung diri, menyisakan ruang hanya di jalan setapak ini. Langkahmu
meniadakan spasi. Kita berpapasan di hari ke-547 sejak doaku terucap.
SETAPAK
Nur Imroatun Sholihat
April 09, 2014
NEGASI
Nur Imroatun Sholihat
March 30, 2014
Sunday morning was the same until you left.
Minggu pagi selalu berarti menantimu
tiba di depan rumahku sembari mengibarkan senyum tenang itu. Karena senyum khas
milikmu, aku tak sabar menunggumu benar-benar berada di teras rumah. Sedari pagi aku merasa awan sangat putih dan langit begitu biru. Kakiku berjingkat gembira setiap kali masa ini tiba. Dan seperti pertama kali jatuh hati, aku membuatmu menunggu beberapa menit untuk
mempraktikkan bagaimana aku akan menyapamu.
Tak seperti biasanya, kali ini
matamu teramat binar. Kau beranjak dari kursi, menyapaku, tetapi tak kemudian melangkah. Kau
kembali duduk usai melihatku merapikan langkah agar tak tampak terlalu
girang. Bukankah seharusnya kita berjalan-jalan? Kau berujar kali ini ingin bercerita saja tentang seseorang yang selama
ini kau jaga dalam sanubari. Sejujurnya ku sangka kau telah menghapusnya dari pikiranmu setelah bertahun-tahun berlalu. Kau berpendar terang ketika berucap telah berhasil mengumpulkan segenap keberanian untuk
menghampirinya. Kau mengajakku berhenti bersama-sama di waktu yang paling ku tunggu dalam seminggu itu.
MINGGU PAGI
Nur Imroatun Sholihat
March 23, 2014
TAKUT
Nur Imroatun Sholihat
March 21, 2014
INSOMNIA (5)
Nur Imroatun Sholihat
March 18, 2014
Apakah artinya kesenian,bila terpisah dari derita lingkunganApakah artinya berpikir,bila terpisah dari masalah kehidupan(Sajak Sebatang Lisong, W.S. Rendra)
SAJAK SEBATANG LISONG
Nur Imroatun Sholihat
March 13, 2014
Malam ini aku hampir tak percaya
pada kabar yang diucapkan seorang sahabat padaku. Jika orang menamai ini
kebetulan, aku lebih menganggapnya magnet bernama doa. Seseorang yang sahabatku
idam-idamkan sejak lama memulai obrolan serius. Kakiku bergetar mendengarnya. Kisah
seperti itu bukanlah semata-mata milik drama dan film. Sungguh Alloh tahu setiap
harapan yang tersembunyi. Alloh tahu doamu dan doanya telah saatnya bersautan
saling menjawab. Mataku sarat menahan air mata bahagia.
SEJUMPUT GULA
Nur Imroatun Sholihat
February 22, 2014
ESCAPE
Nur Imroatun Sholihat
February 20, 2014
BAHASA
Nur Imroatun Sholihat
February 19, 2014
APUNG
Nur Imroatun Sholihat
February 12, 2014
PONSEL
Nur Imroatun Sholihat
February 06, 2014
Ketika bersama jarak ku pandang,
kau bak mengikat bintang-bintang dalam rasinya. Selain menyusun konstelasi, aku yakin
bintang juga menyusun
namamu. Di malam syahdu, pikiranku digelantungi
bintang-bintang yang menari lambat dalam alunan akustik. Aku tak putus terkesima pada sepotong denting yang menaburkan kedamaian di sekelilingku itu.
KONSTELASI
Nur Imroatun Sholihat
February 02, 2014
Dari pendengaran yang sepanjang malam digedor jarum jam
Suara kaki diseret
Merengek di daun telingaku
Silap aku tak kunjung lelap
Di gelap absolut
Seseorang itu
beringsut menegakkan obor berkobar-kobar
Ku lirik rupa yang ku kenali
Tanpa bayangan ia menghantu
Aku pun mengunci kamarku
Sinar itu menerobos celah pintu
INSOMNIA (4)
Nur Imroatun Sholihat
January 29, 2014