source: pixabay.com |
Showing posts with label personal. Show all posts
Showing posts with label personal. Show all posts
source: thehumanist.com |
Beberapa tahun
belakangan ini, rasa pegal menetap di punggung saya. Sudah seharusnya bukan saya
membawanya ke dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatannya? Tetapi saya,
berkebalikan dari apa yang dilihat orang-orang, adalah seseorang yang kerap
takut menghadapi kenyataan. Dari waktu ke waktu, saya sering memilih untuk
tidak tahu—simply because I’m such a coward. Saya menyimpannya
sendirian, menahannya tatkala sakitnya mendera, dan berpura-pura baik-baik
saja. Sampai beberapa waktu yang lalu saya memutuskan bahwa saya harus
memeriksakan punggung ini. Butuh waktu cukup lama untuk akhirnya benar-benar
berangkat menemui dokter, itupun setelah beberapa sahabat dekat meyakinkan
saya. Sejujurnya firasat mengatakan saya menderita sebuah kelainan yang namanya
pertama kali saya dengar di bangku sekolah dasar: skoliosis (scoliosis).
Saya ingat sekali sejak mendengarnya saya berjanji untuk memakai tas punggung,
tas selainnya sesekali saja. Dengan usaha tersebut, saya berusaha mengingkari
kemungkinan skoliosis meskipun gejala-gejala yang ada mengindikasikanya. Dan
ketika hasil rontgen menyatakan skoliosis ringan, saya yang masih tampak ceria
di rumah sakit, termenung sepanjang perjalanan pulang menyadari bahwa saya
menderita sebuah kelainan yang selama ini sudah saya usahakan pencegahannya. The realisation hit me: sometimes you tried your best but
failed.
SCOLIOSIS STORIES (PART 1): SO I HAVE A MILD SCOLIOSIS
Nur Imroatun Sholihat
March 01, 2018
source: ukht rimzy |
“Akan ada hari badar dan hari uhud bagimu—hari
untukmu dan hari yang melawanmu. Bertahanlah di antara kesabaran dan
kesyukuran.”
Saya baru
saja mengikuti CIA Review Course, sebuah training untuk persiapan ujian sertifikasi Certified Internal Auditor (CIA). Sebelumnya kantor mengadakan seleksi untuk mendapatkan 20 peserta yang akan mengikuti training
ini dan Alhamdulillah saya lolos. Jangan dikira ini adalah sesuatu yang terduga
sebelumnya. Sejak memasuki ruang seleksi, saya sudah bisa menebak nama-nama
yang akan lolos berkat kemampuan mereka yang termasyhur ke seluruh penjuru
kantor. “Ah, orang-orang ini ada di ruangan yang sama dengan saya. Sekeras apapun
saya belajar, saya tidak akan lolos.” Pikir saya kala itu. Lagipula persiapan
saya sangat minim. Saya pun mengerjakan soal dengan mentalitas nothing to lose. Mungkin ciutnya mental
saya dapat digambarkan seperti gentarnya kaum muslimin tatkala datang ke perang
badar. Tiga ratus tiga belas orang dengan perlengkapan seadanya melawan seribu orang dengan
persenjataan lengkap? Yang benar saja. Bedanya saat itu kaum yang dipimpin Nabi
Muhammad itu optimis akan datangnya bantuan dari Allah sedangkan saya sibuk
mengerdilkan diri saya sendiri. Tetapi apa sih yang nggak mungkin kalau Allah
berkehendak?
DAYS OF BADR AND UHUD
Nur Imroatun Sholihat
January 24, 2018
source: weheartit.com |
It
took me a long time to realize that, when Allah has decided something for me,
verily I am strong enough for that.
Beberapa
waktu yang lalu, menyadari suhu ruang kerja yang semakin menggigit akibat
perpaduan AC dan hujan yang rintik di luar, saya memutuskan untuk membeli jaket
parka. Sebagian besar jaket saya memang sengaja saya tinggal di rumah sewaktu
hendak berangkat kuliah di Lampung sementara jaket yang tersisa di Jakarta
bukanlah jaket yang cukup tebal untuk melawan dingin. Ini adalah kali pertama
saya membeli jaket parka. Pikiran saya pun melayang mundur ke tiga tahun yang
lalu di sebuah pagi yang dingin. Saya melihat seorang teman, yang biasanya
cukup cuek soal penampilan, memakai jaket parka nan cantik.
JAKET PARKA
Nur Imroatun Sholihat
January 20, 2018
source: freepik.com |
KEIKHLASAN DALAM BEKERJA
Nur Imroatun Sholihat
January 10, 2018
source: lovequotesmessages.com |
Hari ini saya belajar tentang memaafkan. Memaafkan yang tidak
menuntut permasalahan yang melatarbelakangi terselesaikan terlebih dulu.
Memaafkan yang tidak menunggu pihak lain ngeh kalau
ada yang salah untuk kemudian meminta maaf. Memaafkan kali ini murni karena dibukakan hati
oleh Allah untuk memaafkan. Hari ini hati saya diringankan untuk memaklumi
hal-hal yang awalnya mengganggu pikiran saya. Kok bisa ya saya berubah dari
nggrundel ke menerima dengan ikhlas secepat ini, gumam saya dalam hati.
MEMAAFKAN
Nur Imroatun Sholihat
December 24, 2017
source: hafizhphotostudio.blogspot.co.id |
Ibu, ada ribuan puisi dan lagu mengisahkanmu tentu bukan tanpa
sebab. Karena kau tidak habis diceritakan, buku-buku pun tidak akan pernah
tuntas mengujarkan. Lalu bagaimana aku harus menulis surat yang sesak oleh
rindu yang tertunduk sementara pujangga yang mahir berkata-kata saja seolah
tidak pernah belajar berbicara ketika diminta menceritakan tentangmu.
SURAT UNTUK IBU
Nur Imroatun Sholihat
December 22, 2017
source: thequotes.net |
“Gitu doang mah gampang.”
“Dia aja bisa kok. Kamu harusnya lebih bisa.”
Have you heard those words? Sering? Unfortunately, saya baru saja mendengarnya. “iim aja bisa kok. Masa kamu nggak bisa?” Celetuk seseorang di hadapan saya. What do you mean by "iim aja bisa"? Bahkan ketika saya tahu tujuannya untuk menyemangati orang lain, disampaikan dengan nada becanda pula, saya tetap merasa tidak baik-baik saja. “Emangnya dulu kamu gimana ceritanya bisa lulus?” Ujarnya kembali seolah saya hanya sedang beruntung saja ketika lulus sertifikasi CCNA.
DON’T BELITTLE SOMEBODY’S EFFORT
Nur Imroatun Sholihat
December 08, 2017
source: incarabia.com |
Cerita ini berlatar sore ini di tengah rapat
Unit Audit TI, unit tempat saya bekerja. Salah satu senior saya ketika
melaporkan pekerjaannya berkata, “Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, saya
terbantu oleh iim yang sudah membuat daftar ini. Datanya sulit didapat tetapi
iim berusaha keras untuk bisa mengumpulkannya. Terima kasih ya, Im”
ABOUT GIVING THE PROPER CREDIT
Nur Imroatun Sholihat
December 05, 2017
Tanggal 21-22 November kemarin
saya mengikuti yudisium dan wisuda di kampus saya, Unila. Sempat
bimbang apakah saya akan ikut acara tersebut atau tidak mengingat saya sudah
kembali bekerja. Lagi pula seperti yang teman-teman saya bilang, “kita sudah
terlalu tua untuk berselebrasi.”. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk datang sebab
jauh di lubuk hati, saya menghargai pencapaian apapun untuk dirayakan. We’re
never too old to celebrate happiness.
YUDISIUM DAN WISUDA UNILA
Nur Imroatun Sholihat
November 27, 2017
with Mr. Yuliansyah |
CAAGA CONFERENCE 2017 (PART 2)
Nur Imroatun Sholihat
November 09, 2017
Saya baru saja menghadiri Comparative Asia Africa Governmental Accounting (CAAGA) Conference 2017 di Subang Jaya, Malaysia. Keikutsertaan saya di conference ini bermula dari ide pembimbing saya yang meminta saya mengubah skripsi saya menjadi format paper. Beliau kemudian mengirim tulisan kami (yang Bahasa Inggrisnya entahlah itu. I'm fully taking responsibility for the quality of english used. Lol) ke proofreader. Setelah tulisan kami melalui proses proofreading, Beliau mengirimnya ke CAAGA Conference 2017. Pada tanggal 20 Oktober, kami menerima notification of paper acceptance. Aaaaaaaaaahhhh I couldn’t contain my feeling. Langsung bersujud nangis terharu aja gitu. Saya telah memimpikan ini demikian lamaaaa. Sejak SMP, saya berdoa semoga suatu saat nanti saya bisa masuk jurnal internasional dan kini akhirnya terwujud. Allah memberi saya 2 kejutan: terwujud lebih cepat dari yang saya rencanakan dan di level jurnal yang lebih dari yang saya targetkan. Dulu sih saya berpikir harus nunggu S2 dulu terus masuk jurnal apa aja boleh yang penting internasional. Ternyata seusai S1 saya bisa diterima di jurnal Scopus. All praises to Allah for giving me such a blessing.
CAAGA CONFERENCE 2017 (PART 1)
Nur Imroatun Sholihat
November 07, 2017
(Usually, I refrained from sharing a very
personal story especially about my sorrow over finding someone. But I ended up
wanting to write it as an encouragement for other people who are in the same
situation as me. Please cheer up and smile.)
Cerita ini bermula dari ngobrol dengan beberapa teman
tentang membeli rumah. Beberapa teman saya yang sudah menikah bisa
membeli/mencicil rumah bersama pasangannya. Beberapa bahkan sudah mencicil
rumah bersama calon pasangan/pacar mereka sebelum menikah. Tetapi saya hanya
bisa tersenyum setiap kali ajakan untuk membeli rumah tinggal di Jakarta datang
pada saya. Sendirian mencicil rumah di Jakarta tentu hampir-hampir tidak
mungkin dengan penghasilan saya saat ini. Padahal harga rumah semakin mahal
dari waktu ke waktu. Tentu saya ingin segera membeli sebelum harganya tak
terjangkau lagi. Tetapi saya bisa apa.
REZEKI ITU URUSAN ALLAH
Nur Imroatun Sholihat
October 11, 2017
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI XX
Nur Imroatun Sholihat
October 01, 2017
source: twitter.com/safina5x |
Tonight, I’ll go back to Jakarta leaving the city I’ve
been into for the last 2 years. When I went to perform subh prayer with Upi, we
talked about this very last day we’ll stand in the same land. I said to her,
“but it’s kinda surprising that we’re much stronger than we thought before,
right?”
STRONG ENOUGH
Nur Imroatun Sholihat
September 24, 2017
source: pinterest.com |
(The content of this post is taken from my personal
diary. I just finished writing it and somehow managed to post it here.)
Di salah satu hari di Bulan September saya dilahirkan.
Di hari itu di setiap tahunnya, saya membiasakan diri untuk menulis surat untuk
september yang akan datang, membaca surat yang saya tulis di september tahun
lalu, serta berkontempelasi mengenai hidup saya setahun terakhir. Tahun ini,
karena kesibukan mempersiapkan ujian komprehensif, saya baru melakukan ketiga
hal tersebut hari ini. Saya akan memulainya dengan membahas isi surat dari diri
saya setahun yang lalu.
10 SEPTEMBER 2017
Nur Imroatun Sholihat
September 10, 2017
source: gxo4r801.adtddns.asia |
(Sorry beforehand for it is a rather long story. Hehe.)
Tulisan ini akan menjelaskan babak akhir dari
perjalanan skripsi saya. Setelah menyelesaikan seminar hasil, saya harus
merevisi skripsi untuk mendapat acc ujian. Dari proses revisi ini saya belajar
bahwa kita semua memiliki potensi yang belum kita maksimalkan. I couldn’t contain
my thankfulness to the examiner, Mrs. Rindu Rika Gamayuni, for pointing out my thesis’s
flaws. Kalau Beliau nggak pernah bilang skripsi saya seperti laporan PKL dan
saya harus menambahkan analisis yang mendalam, saya mungkin masih terjebak di
level saya yang sebelumnya. Oh ya, skripsi ber-acc ujian merupakan salah satu
persyaratan pendaftaran ujian pendadaran dan ujian komprehensif. Berhubung
syarat pendaftaran kedua ujian tersebut cukup banyak, saya jadi cukup
mondar-mandir mengumpulkan syarat. Setelah semua terkumpul, babak ujian pun
dimulai.
THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 3)
Nur Imroatun Sholihat
September 09, 2017
source: oogopdetoekomst.com |
Setelah di
tulisan sebelumnya diceritakan perjalanan saya sampai mendapat dosen pembimbing
baru, akhirnya saya memulai bimbingan skripsi bersama kedua orang hebat yang
mengiringi perjalanan saya itu. “Don’t give up” was the constant encouragement
they said to me.
4. Menulis Proposal Skripsi.
Nah setelah
mendapat dosen pembimbing baru saya akhirnya saya memulai menulis proposal
skripsi. Sebelum bimbingan, tulisan saya harus melewati editing dari Aldo biar
nggak malu-maluin Bahasa Inggrisnya. Nulis skripsi in english punya risiko bawaan berupa dikoreksi grammar-nya oleh dosen pembimbing dan saya cuma
bisa sok tegar gitu padahal malu. Dan dampak positifnya saya jadi
dipaksa belajar Bahasa Inggris lebih keras lagi. Saya jadi banyak baca
referensi luar negeri biar tulisan saya nggak kaku. Saya nggak ragu sesekali
baca ulang materi misal: passive voice, conjunction, dll. Saya juga install
google translate di ponsel sebagai alat bantu kalau udah stuck banget. Pokoknya special thank to Merriam-Webster Dictionary
dan Google Translate deh.
THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 2)
Nur Imroatun Sholihat
September 08, 2017
Alhamdulillah. Finally I finished my study safely
(lol). The tough journey to obtain the “Bachelor of Economics” title has
finally come to an end. So, I’ll share you the story behind my undergraduate
thesis and what I learnt from it. I write this with no intention to show off my
thesis or something similar to that. I just want to share the emotions,
feelings, and encouragement for everyone who is writing a thesis or will write
a thesis someday.
source: pixmix.it |
Jadi,
tahapan-tahapan yang saya lalui ketika menulis skripsi antara lain:
THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 1)
Nur Imroatun Sholihat
September 07, 2017
"You must be patient. Even if the pains of waiting and wishing and praying tire you, be patient. Even when long periods of time pass by and others are blessed with what they’ve been praying for while you still wait, be patient. For Allah does not waste the effort of the doers of good. He delays His response only to hear you call to Him more. Be patient. For what awaits you is sweeter than the bitterness of longing."(Unknown)
BE PATIENT
Nur Imroatun Sholihat
September 05, 2017