-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and managing the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master's in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

Blog

Showing posts with label personal. Show all posts
Showing posts with label personal. Show all posts

WHAT YOU SEEK IS SEEKING YOU

source: emilysquotes.com
Patience (by Lang Leav)
Patience and Love agreed to meet at a set time and place; beneath the twenty-third tree in the olive orchard. Patience arrived promptly and waited. She checked her watch every so often but still, there was no sign of Love.

Was it the twenty-third tree or the fifty-sixth? She wondered and decided to check, just in case. As she made her way over to the fifty-sixth tree, Love arrived at twenty-three, where Patience was noticeably absent.

HUJAN BULAN JUNI

source: tenor.com
Aku berdoa agar diriku terhadap takdir-Mu, Tuhanku, seperti juni terhadap hujan.

Aku meminta padamu, Tuhanku, semoga perasaanku pada takdir-Mu laksana “Hujan Bulan Juni” milik Sapardi Djoko Damono. Sekalipun yang diminta tidak pernah menampakkan wujudnya, aku akan menggenggam segenap keluh kesah di sudut keheningan. Seandainya pun yang diharapkan tidak pernah datang, aku akan menyimpan seluruh kerinduan layaknya juni merahasiakan penantiannya pada hujan.

BERTEMU CRYSTAL WIDJAJA


Minggu lalu, kantor tempat saya bekerja menyelenggarakan rapat kerja pimpinan (rakerpim) tengah tahun 2018 dan salah satu agenda yang direncanakan adalah pemaparan mengenai data analytics. Panitia pun sibuk mencari pembicara yang tepat hingga Dwiky yang kebetulan mendalami data analytics, mengusulkan sebuah nama: Crystal Widjaja. Semua pun bergegas mencari tahu mengenai perempuan muda yang merupakan Senior Vice President Business Intelligence and Growth di GO-JEK tersebut. Seakan berjodoh dengan acara ini, ketika namanya diajukan sebagai kandidat pembicara, pimpinan tertinggi di kantor kami serta merta menyetujui.

GENERALIST OR SPECIALIST?

source: pixabay.com
Pernah nggak sih sebuah pertanyaan aneh tiba-tiba muncul di kepala kalian dan jawabannya perlu dipikirin dalem? Bagi saya, pertanyaan yang jawabannya akan menjadi dasar dalam merencanakan arah kehidupan lah yang sedang mengganggu pikiran. Saya lagi mikirin pertanyaan ini supaya saya bisa menyusun the so-called blueprint, rencana strategis, dan life plan saya. Hihi. Pertanyaan tersebut adalah: apakah suatu hal yang ketika disebutkan maka nama saya langsung muncul bersamaan dengannya? In other words, what is the forte I’m associated with? Dunia apa yang sungguh-sungguh ingin saya geluti? Bidang apa yang benar-benar ingin saya pelajari lebih dalam? Satu ilmu spesifik apa yang ingin saya kuasai betul-betul? Ketika saya ingin menginvestasikan waktu, pikiran, dan tenaga saya, kepada bidang apakah itu?  “Specialist of ....... “ apa yang ingin saya raih? Tentu pertanyaan ini penting untuk dijawab agar saya tidak terombang-ambing dalam ketidaktentuan tujuan. Jelas saja saya tak mau terus-terus tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu butiran debu...... *okay I’m done with singing. Let’s back to the topic.

SCOLIOSIS STORIES (PART 1): SO I HAVE A MILD SCOLIOSIS

source: thehumanist.com
Beberapa tahun belakangan ini, rasa pegal menetap di punggung saya. Sudah seharusnya bukan saya membawanya ke dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatannya? Tetapi saya, berkebalikan dari apa yang dilihat orang-orang, adalah seseorang yang kerap takut menghadapi kenyataan. Dari waktu ke waktu, saya sering memilih untuk tidak tahu—simply because I’m such a coward. Saya menyimpannya sendirian, menahannya tatkala sakitnya mendera, dan berpura-pura baik-baik saja. Sampai beberapa waktu yang lalu saya memutuskan bahwa saya harus memeriksakan punggung ini. Butuh waktu cukup lama untuk akhirnya benar-benar berangkat menemui dokter, itupun setelah beberapa sahabat dekat meyakinkan saya. Sejujurnya firasat mengatakan saya menderita sebuah kelainan yang namanya pertama kali saya dengar di bangku sekolah dasar: skoliosis (scoliosis). Saya ingat sekali sejak mendengarnya saya berjanji untuk memakai tas punggung, tas selainnya sesekali saja. Dengan usaha tersebut, saya berusaha mengingkari kemungkinan skoliosis meskipun gejala-gejala yang ada mengindikasikanya. Dan ketika hasil rontgen menyatakan skoliosis ringan, saya yang masih tampak ceria di rumah sakit, termenung sepanjang perjalanan pulang menyadari bahwa saya menderita sebuah kelainan yang selama ini sudah saya usahakan pencegahannya. The realisation hit me: sometimes you tried your best but failed.

DAYS OF BADR AND UHUD

source: ukht rimzy
“Akan ada hari badar dan hari uhud bagimu—hari untukmu dan hari yang melawanmu. Bertahanlah di antara kesabaran dan kesyukuran.”

Saya baru saja mengikuti CIA Review Course, sebuah training untuk persiapan ujian sertifikasi Certified Internal Auditor (CIA). Sebelumnya kantor mengadakan seleksi untuk mendapatkan 20 peserta yang akan mengikuti training ini dan Alhamdulillah saya lolos. Jangan dikira ini adalah sesuatu yang terduga sebelumnya. Sejak memasuki ruang seleksi, saya sudah bisa menebak nama-nama yang akan lolos berkat kemampuan mereka yang termasyhur ke seluruh penjuru kantor. “Ah, orang-orang ini ada di ruangan yang sama dengan saya. Sekeras apapun saya belajar, saya tidak akan lolos.” Pikir saya kala itu. Lagipula persiapan saya sangat minim. Saya pun mengerjakan soal dengan mentalitas nothing to lose. Mungkin ciutnya mental saya dapat digambarkan seperti gentarnya kaum muslimin tatkala datang ke perang badar. Tiga ratus tiga belas orang dengan perlengkapan seadanya melawan seribu orang dengan persenjataan lengkap? Yang benar saja. Bedanya saat itu kaum yang dipimpin Nabi Muhammad itu optimis akan datangnya bantuan dari Allah sedangkan saya sibuk mengerdilkan diri saya sendiri. Tetapi apa sih yang nggak mungkin kalau Allah berkehendak?

JAKET PARKA

source: weheartit.com
It took me a long time to realize that, when Allah has decided something for me, verily I am strong enough for that.

Beberapa waktu yang lalu, menyadari suhu ruang kerja yang semakin menggigit akibat perpaduan AC dan hujan yang rintik di luar, saya memutuskan untuk membeli jaket parka. Sebagian besar jaket saya memang sengaja saya tinggal di rumah sewaktu hendak berangkat kuliah di Lampung sementara jaket yang tersisa di Jakarta bukanlah jaket yang cukup tebal untuk melawan dingin. Ini adalah kali pertama saya membeli jaket parka. Pikiran saya pun melayang mundur ke tiga tahun yang lalu di sebuah pagi yang dingin. Saya melihat seorang teman, yang biasanya cukup cuek soal penampilan, memakai jaket parka nan cantik.

KEIKHLASAN DALAM BEKERJA

source: freepik.com
Seorang teman bercerita kepada saya: “Duh im, gue mau nambah ilmu dulu terus resign deh. Pekerjaan gue sebagian besar administratif banget. Ilmu gue yang ini nggak berkembang. Sayang banget kayanya.”. Teman saya ini memang memiliki keahlian di sebuah bidang dengan level yang cukup tinggi. Sebagai orang yang mengenali usaha, kemampuan, dan juga pekerjaannya, saya memahami perasaannya. Kegelisahannya yang terpancar di wajahnya adalah sesuatu yang saya mengerti tanpa perlu penjelasan lebih lanjut darinya. Saya pun menarik napas panjang terhanyut pada pergulatan pikiran saya sendiri. 

MEMAAFKAN

source: lovequotesmessages.com
Hari ini saya belajar tentang memaafkan. Memaafkan yang tidak menuntut permasalahan yang melatarbelakangi terselesaikan terlebih dulu. Memaafkan yang tidak menunggu pihak lain ngeh kalau ada yang salah untuk kemudian meminta maaf. Memaafkan kali ini murni karena dibukakan hati oleh Allah untuk memaafkan. Hari ini hati saya diringankan untuk memaklumi hal-hal yang awalnya mengganggu pikiran saya. Kok bisa ya saya berubah dari nggrundel ke menerima dengan ikhlas secepat ini, gumam saya dalam hati.

SURAT UNTUK IBU

source: hafizhphotostudio.blogspot.co.id
Ibu, ada ribuan puisi dan lagu mengisahkanmu tentu bukan tanpa sebab. Karena kau tidak habis diceritakan, buku-buku pun tidak akan pernah tuntas mengujarkan. Lalu bagaimana aku harus menulis surat yang sesak oleh rindu yang tertunduk sementara pujangga yang mahir berkata-kata saja seolah tidak pernah belajar berbicara ketika diminta menceritakan tentangmu.

DON’T BELITTLE SOMEBODY’S EFFORT

source: thequotes.net











Gitu doang mah gampang.”
Dia aja bisa kok. Kamu harusnya lebih bisa.”

Have you heard those words? Sering? Unfortunately, saya baru saja mendengarnya. “iim aja bisa kok. Masa kamu nggak bisa?” Celetuk seseorang di hadapan saya. What do you mean by "iim aja bisa"? Bahkan ketika saya tahu tujuannya untuk menyemangati orang lain, disampaikan dengan nada becanda pula, saya tetap merasa tidak baik-baik saja. “Emangnya dulu kamu gimana ceritanya bisa lulus?” Ujarnya kembali seolah saya hanya sedang beruntung saja ketika lulus sertifikasi CCNA.

ABOUT GIVING THE PROPER CREDIT

source: incarabia.com

Cerita ini berlatar sore ini di tengah rapat Unit Audit TI, unit tempat saya bekerja. Salah satu senior saya ketika melaporkan pekerjaannya berkata, “Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, saya terbantu oleh iim yang sudah membuat daftar ini. Datanya sulit didapat tetapi iim berusaha keras untuk bisa mengumpulkannya. Terima kasih ya, Im”

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE