source: http://raun.deviantart.com/ |
Belum lama ini saya memposting
tulisan berjudul Singgah 5. I really want to share what happened around that short story since it seemed special to me. Tulisan itu berawal saat saya terkena penyakit
cacar beberapa waktu yang lalu. Sembari mengantri panjang di Puskesmas, saya
mencoret-coret buku catatan yang saya bawa. Saya hendak menulis cerpen lain
tetapi entah mengapa cerpen ini terdengar seperti lanjutan dari Singgah 4.
Akhirnya saya membulatkan tekat untuk menulis Singgah 5. Bagi saya, menulis seri kelima dari Singgah bukanlah sesuatu yang mudah. Saya sudah tidak berada dalam suasana
hati di mana cerpen Singgah ditulis. Selain itu, saya harus mencari cara melanjutkan Singgah yang telah saya akhiri itu dengan sesuatu yang tetap
menarik. Diceritakan di Singgah 4 bahwa tokoh aku telah berucap selamat tinggal. "Bagaimana meneruskan cerita ketika kita sudah berucap selamat tinggal?" Pertanyaan itu mengelilingi otak saya selama Singgah 5 ditulis.