Kau membawakan untukku sekeranjang
harapan. Tanpa sempat berpikir, aku menjinjingnya kapan pun aku melangkah. Tentu saja aku tak
mengerti apa yang tengah terjadi denganku. Aku
terlalu bahagia untuk menganalisis perasaanku sendiri. Sebenarnya ada rasa khawatir aku
akan menjelma pungguk merindukan bulan jika tak tepat menangkap maksudmu.
Kau menyatukanku dengan perasaan yang terlampau hebat untuk ditanggung oleh
batin. Seperti yang Milan Kundera tuliskan, aku tak tahu apakah ini histeria
atau cinta. Kau yang seterang bulan tiba-tiba memberikan sinarmu hanya untuk
menjadi lampu sorot ke mana pun aku bergerak.
Some songs are simply mystical and magical. For me, Sada Borneo is one of them.
My first encounter with Sada
Borneo was when I heard their audition for Asia's Got Talent 2015. The relaxing, soothing,
and very calm melody of theirs gracefully flowed right to my soul. They mixed traditional and modern music well. Their song
was something familiar in my ears--simply like a sound from nature. It’s the sound that brought me to my childhood--to
a place with only peacefulness. Sada Borneo’s music touched
my heart right in the center. It flew me to an imaginary place where happiness is synonymous with that
place.
SADA BORNEO
Nur Imroatun Sholihat
June 03, 2015
Kau mengambil lakon yang berlainan di nyata dan ilusiku
Aku tak bisa mengingat kapan terakhir kali kita bersua
Seberapa jauh kita di dunia nyata
Di dalam nyata, kau hanya satu dari sekian ratus orang
yang berlalu-lalang
Kita justru kerap berpapasan di dalam tidurku
Selalu mengambil naskah dalam pementasan mimpiku
Kadangkala kau menyamar pohon rimbun di latar hutan
Kadang kau hanya terdiam di sudut ruangan
Mengamati gerak-gerik mimpiku
Tak jarang kau berjalan santai di kejauhan sana
Tempat yang tak mungkin kaki-kakiku hampiri
Lalu apa gunanya kau sesekali memanggilku dengan gerakan
tangan lalu menghilang begitu saja
Terakhir, kau terlihat duduk santai membaca koran di ruang
tamu rumahku
Pemeran tanpa dialog ataupun monolog
PERAN
Nur Imroatun Sholihat
May 27, 2015
Sebetulnya saya hanyalah seorang yang tersesat ke dunia teknologi
informasi. Mulanya, saya teramat awan tentang segala seluk beluk TI. Kemudian
saya terpaksa mencicipinya karena saya harus menjalankan pekerjaan yang
diberikan kepada saya termasuk tentang jaringan. Ngomong-ngomong soal jaringan,
jaringan di kantor saya menggunakan banyak perangkat CISCO. Di sinilah semua
bermula.
CCNA
Nur Imroatun Sholihat
May 22, 2015