“Aku senang kau
terus mencoba. Masih mau mencoba lagi kan?” Kalimatmu ini berdesing di
telingaku begitu aku menyibak tirai hari.
Selamat pagi,
lelaki yang kebijaksanaannya kerap kali ingin kucuri. Semalam mataku sulit
terpejam sebab akhir-akhir ini kegagalan seperti begitu berhasrat menjadi kawan
karibku. Katamu aku tak boleh terlalu mudah menyerah dan kau bahkan memberi
teladan untuk hal itu. Katamu aku berhak atas kebahagiaan sehingga tak
seharusnya aku terlalu sering menangis. Aku akan mencoba lagi hari ini sebab aku
tak pernah merasa gagal jika mengingat kata-katamu itu.
MENATAP KEHIDUPANMU DARI JARAK YANG SANGAT DEKAT
Nur Imroatun Sholihat
April 14, 2016
RASA YANG TIDAK BISA KAU RENCANAKAN
Nur Imroatun Sholihat
March 25, 2016
Mas Bayu,
Bahkan setelah
lima tahun berlalu, tak jarang kau menjelma dalam mimpiku. Kau hampir tak
pernah melakoni peran utama tetapi menjadi anggota tetap dalam pementasan
mimpiku. Semalam kau terduduk santai membaca buku di ruang yang sama denganku. Kau
tak sekalipun menoleh ke arahku yang berkali-kali melintas di sekelilingmu. Aku
tak pernah mengerti peran macam apa yang sedang kau peragakan. Pemain yang
nyaris tidak melakukan gerakan apa-apa, tak berdialog maupun bermonolog—untuk
apa kau ada di sana.
ANGIN
Nur Imroatun Sholihat
March 12, 2016