(Even though Auditoria is a big
part of my writing journey, especially the journalistic one, I barely shared
the story of me and that magazine. Here I come revealing my first story with
the magazine published by Itjen Kemenkeu.
Ps: You can read the full version
of the magazine here).
source: instagram.com/thewidodo |
Ramadhan kali ini jelas berbeda. Tidak ada lagi sudut pikiran yang berjingkatan merencanakan kepulangan ke kampung halaman di penghujungnya. Tidak lagi sama persuaan penuh kasih dengan sanak saudara dan handai taulan di tanggal 1 bulan selanjutnya. Bahwa tidak mengunjungi rumah, berdiam di perantauan, dan menahan sesak yang membanjiri dada adalah bentuk cinta setulus-tulusnya saat ini. Itjen Kemenkeu ingin menepuk-nepuk bahu semua orang yang sedang mengarungi masa sulit itu dengan persembahan puisi berjudul “Surat dari Ibu” ini. Kami tahu air mata yang menggantung di sudut mata. Kami memahami kerinduan yang belum dapat terjawab dengan perjumpaan. Kami ikut merasakan masa di mana beban menjadi begitu sarat ditanggung batin.
DI BALIK LAYAR SURAT DARI IBU
Nur Imroatun Sholihat
May 13, 2020
PART 10: BAHKAN
JIKA AKU HARUS MENGABARI SEISI DUNIA, AKU TAK AKAN MENGABARIMU
source: tumblr.com |
(Ardhan’s POV)
“Tadi kita sudah sedikit bahas soal buku ‘Perempuan’ karya Mas
Ardhana. Nah kalau buku yang ini viral banget ya. Siapa coba yang belum denger
soal buku ini,” sang moderator memamerkan buku karya Raya di genggamannya.
“Kita tanya langsung ke penulisnya ya. Dari judulnya saja sangat menarik ya
Mbak Raya: Bahkan Jika Aku Harus Mengabari Seisi Dunia, Aku Tak Akan
Mengabarimu. Boleh diceritakan nggak maksudnya apa?”
KAWI
Nur Imroatun Sholihat
March 16, 2020
PART 9: SALAH SATU PEKERJAAN TERSULIT DI DUNIA ADALAH MEMAHAMI
PEREMPUAN
source: tumblr.com |
(Ardhana’s POV)
Suara langkah seseorang mendekat ruang tunggu menghentikan gerakan
tanganku yang tengah mengetik. Aku tidak bisa tidak mengenali cara seseorang
berjalan terlebih karena di masa lalu aku sering bersamanya termasuk menunggu
langkah kaki itu mendekat yang mau tak mau membuatku menghafalnya. Berkecimpung
di dunia yang sama membuat pertemuan menjadi tidak terelakkan. Perempuan itu
kini mengambil kursi di seberangku. Jika di pertemuan lalu, aku yang meminta
panitia untuk meninggalkan kami sejenak, kali ini dia yang memintanya. Pasti
ada sesuatu yang penting untuk disampaikan sampai perempuan ini merasa perlu
memulai percakapan denganku terlebih dahulu.
KAWI
Nur Imroatun Sholihat
March 15, 2020