MERAJUT
- November 23, 2015
- by Nur Imroatun Sholihat
I was
shamelessly lazy to write these days. If you ask me why, lately I don’t even
know why I never touched one of my drafts to finish it. Not even busy but I was not into writing these days. Dan kalau ada yang mesti dipersalahkan dalam
tidak menulisnya saya akhir-akhir ini, jawabannya adalah hobi baru yang mengalihkan dunia
saya. Hihi.
Saya sedang
menekuni hobi baru yaitu merajut. Merajut benang--bukan merajut masa depan apalagi merajut asmara seperti yang sering teman-teman saya candakan kepada saya. Kegiatan satu ini dulu selalu saya jauhi
bukan karena saya tidak mau tetapi karena saya merasa meskipun saya belajar,
saya tidak akan telaten mengerjakannya. Untuk membuat sesuatu, perajut
membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebelumnya saya tidak percaya bahwa saya
bisa berdiam diri berjam-jam merajut. Merajut adalah hal yang tidak akan
saya kerjakan sampai suatu hari saya tertarik mengikuti kursus merajut untuk
mengisi waktu luang. Awalnya hanya menantang diri sendiri untuk bisa menjadi
“perempuan”. Setelah mencoba, ternyata merajut itu menarik. Saya jatuh hati
begitu saja ketika berdiam diri mengerjakan taplak. Bahkan suatu malam ketika
mati lampu dan jarum rajut saya hilang, saya benar-benar sibuk mencarinya. Saya jadi senyum-senyum sendiri mencari sembari bertanya "who moved my knitting needle?" (plesetan dari buku "Who Moved My Cheese?"). Ternyata merajut telah mendapat tempat di hati saya. Saya jadi sadar bahwa
ternyata kita harus benar-benar mencoba untuk tahu hasil dari sesuatu. Jangan
gampang menyerah meskipun yakin bahwa kita tidak akan bisa. Bahkan saya
yang begini saja bisa suka merajut. Hihihi.
Berikut adalah hasil
rajutan saya. Excuse me if they aren’t that good. Hihi.
Dan setelah
selesai membuat rajutan kantong hp saya baru ingat kalau besok ada kuis.
Merajut benar-benar mengalihkan dunia saya T.T. Saya belajar dulu ya *kenapa ingetnya
setelah hari udah sore gini sih? Hihi.
0 Comments:
Post a Comment