HELLO RIAU (PART 2): THE FAVOURITE ONES
- April 03, 2017
- by Nur Imroatun Sholihat
Istana Siak |
FITION 2017 was
such a memorable experience for me. I met so many people/things that brightened
my days up. So, I’m coming back to share about my favourite people, innovations, and moments during my participation at that event :)
1. Favourite People
It’s hard to
choose the person whom I have the deepest impression about but I can pick some :D
with my roommates: Lina-Sartika (and Umul who took this photo) |
I encountered
one of my roommates, Sartika from Unimed, when I arrived at the guest
house. She was an energetic and hilarious girl. Malam ketika saya tiba di wisma,
saya masih merasa sedih karena kebodohan saya tertinggal pesawat ke
Jakarta. Tetapi keceriaannya menghibur saya untuk segera melupakan yang telah
berlalu dan fokus menatap ke depan. Sama seperti saya, dia bernasib malang
dengan kehilangan slide powerpoint presentasinya. Malam itu juga kami begadang
bersama menyelesaikan slide. It was nice to have somebody whom I shared the
same hardship with yet she was positive-minded. The other roommate of mine, Lina adalah penonton tetap latihan presentasi saya. Hihi. Terima kasih banyak sudah menemani saya latihan :)
Taken while being in a hurry to go back to the guest house. Mukhlis, I wish we had a better photo but unfortunately we barely took a photo together. |
Another good
friend was Mukhlis Ibrahim from University of Riau. Dia adalah orang yang paling sering ngejahilin saya
selama field trip ke Siak (yang merupakan agenda hari ketiga). Masih sangat
muda dan penuh dengan semangat adalah dua hal yang saya lihat dari dirinya
(selain keusilannya. Haha). Dia membagi mimpi dan ceritanya kepada
saya. Bahkan sampai sekarang kami masih sering membicarakan kegiatan
masing-masing. Anyway, semalam dia mengabari kalau dia terpilih menjadi
Mawapres tingkat Fakultas. So proud of you, bro. Selain Mukhlis, teman dekat saya dari Universitas Riau adalah Nurul. She was a happy virus :)
Nurul, presentasi kamu kece! |
Ketika saya
membaca nametag yang terpasang di jaket almamaternya, saya tahu bahwa dia
adalah pemilik salah satu inovasi pilihan juri. Saya sesungguhnya merasa segan
untuk mengobrol dengan pemilik nama Syawal tersebut. Tetapi itu tidak
menghalangi kami untuk berkawan dekat dan bercanda tentang banyak hal. Di balik pemikirannya yang serius, dia adalah seseorang yang sangat lucu. Well, I could
be easily connected with a comical person. I need to be surrounded by humorous people
to stay sane :)
2. Favourite Innovations
Another hard choice but I could pick some too. :)
Tampil pertama
dan memiliki nilai paper tertinggi membuatnya dengan mudah mengarahkan semua
mata untuk tertuju pada presentasinya. Kampung Mangrove Education yang dicanang
olehnya ternyata memang pantas untuk mendapat nilai tertinggi. Dia menggagas agenda
penyelamatan mangrove sekaligus peningkatan ekonomi bagi warga sekitar. Dua hal
yang saya suka disajikan berbarengan dengan apik: ekonomi dan lingkungan. He deserved
the victory. Dia juga merupakan salah satu teman baik saya di ajang ini. Dedicate
yourself to the environment, Ilham Syahputra.
hello Bapak Rektor *that was how I called Syawal Hendra |
Inovasi yang
kedua ini menjadi favorit saya karena kesederhanaan dan kemanfaatan nyata yang
bergabung menjadi satu. As Leonardo Da Vinci said: simplicity is the ultimate
sophistication. Syawal Hendra Pasaribu
membuat payung untuk tadah getah karet agar saat hujan hasil sadapan tersebut
tidak tumpah terkena air hujan kemudian hilang. Payung lateks tersebut dibuat
dari plastik mika (kalau saya nggak salah lihat) dan kawat. Sederhana, murah,
dan bermanfaat langsung bagi kesejahteraan petani karet.
Inovasi
selanjutnya masih dari kampus yang sama. (just realized all of my favourite
innovations came from University of North Sumatera). Ahmad Fadhlan menggagas
gula pasir dan gula semut dari limbah kelapa sawit. Presentasinya menarik
sekali. Dia memutar video saat berada di antara limbah pohon kelapa sawit dan meminum air
yang mengalir dari batangnya (rasanya kaya lagi nonton My Trip My
Adventure). Lalu dia menyajikan gula olahannya ke meja juri. Haha. Mental saya
langsung jatuh karena saya tampil tepat setelahnya. Hihi. Saya banyak belajar
dari cara menariknya mempresentasikan gagasan.
3. Favourite Moments
Momen favorit
saya yang pertama adalah ketika saya bertukar pikiran dengan anak-anak debat. Mereka
mengomentari esai saya, saya mengomentari mosi debat mereka. Kami sama-sama
mendapat perspektif baru ketika saling bertukar masukan.
di dalam istana Siak |
Momen favorit
saya selanjutnya adalah saat kami berkunjung ke Siak. Menyenangkan sekali berjalan-jalan melepas penat usai berkompetisi. Kabupaten berjuluk kota istana itu cantik dan rapi banget. Kami berkunjung ke Istana Siak, Pasar Seni, dan Klenteng.
Acara tukar kado juga
menyenangkan untuk diingat. Soalnya saya mendapat salah satu barang yang saya koleksi:
topi. This time I got a cute mint-green bucket hat. Tadinya saya dapat block
note tapi tiba-tiba Dicky meminta saya bertukar kado lagi karena dia nggak bisa
memakai topi itu. Buat yang ngasih kado
ini dan Dicky, terima kasih topinya.
Satu momen yang
paling berharga adalah persahabatan di atas rivalitas. Saat lomba, ada banyak
momen ketika mental dijatuhkan. Ada momen di mana ambisi seolah mendidih. Tapi
yang paling menyenangkan dari itu semua adalah momen di mana kita menyadari
bahwa kompetisi tidak membatasi kita untuk berkawan. Ketika lomba berlangsung,
saya seolah mengabaikan bahwa kami tengah bersaing. Saya lebih sibuk membangun
pertemanan dengan orang-orang yang gelombang passionnya sama dengan saya itu.
Kami sibuk menyemangati satu sama lain agar menampilkan yang terbaik. Bahkan
kami saling menyimak presentasi masing-masing saat latihan. In my opinion, that was the highlight of
FITION 2017. Glad to meet the great people there. See you guys again someday.
Let’s be successful together :)
0 Comments:
Post a Comment