Ada empat fakta penting tentang lelaki itu. Pertama, tempat favoritnya adalah jalanan. Orang menganggapnya sia-sia tetapi aku terkagum-kagum dibuatnya. Kedua, dia tidak mungkin lupa bahwa aku selalu menyukai idealismenya. Ketiga, dia terlalu mempengaruhi kehidupanku. Terakhir, sebenarnya dia tahu aku tidak bisa semudah itu menghapusnya. Aku relatif tidak terlalu yakin pada fakta keempat tetapi semoga saja benar. Aku harap dia tahu aku belum bisa melupakannya sampai sekarang.
Lelaki itu tengah mengacungkan tangan terkepal penuh keyakinan. Debu jalanan membasuh wajahnya yang mulai memerah. Aku terus terhantui perasaan begitu ingin menghapus keringatnya. Teriakan lantangnya selalu berhasil menghipnotis kami semua yang bergelar parlemen jalanan. Khusus untukku, dia bukan hanya seorang orator yang ulung. Setiap kata yang dia ucapkan membuat perasaanku mengharu biru.