-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and managing the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master of Commerce in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

Blog

SELAMAT PAGI INDONESIA

my another randomness


Hari ini, saya dan dua teman saya berlari 8 kilometer. Haha, tentu saja bukan karena kami terlalu bersemangat berolahraga--tentu saja bukan. Kami sedang mengikuti sebuah event Istana Kepresidenan bertajuk “Indepedence Day Run Semangat 17/8 untuk Merah Putih”. Bukan medali yang kami cari tetapi sekadar finish. Bagi kami, finish bukan di urutan terakhir adalah prestasi. LOL.

Memulai hari dengan chaos karena jalur busway dialihkan dan akhirnya kami harus berjalan dari Harmoni untuk sampai garis start di depan istana presiden, kekacauan kami bertiga tidak berhenti di situ. Bukannya lari, kami justru bercanda sepanjang perjalanan 8 kilo. Alhasil kami finish di urutan 13400-an (horeeeee). Haha, standing applause untuk diri sendiri. 

Ngomong-ngomong soal lari di pagi hari dan independence day, udara pagi ini tiba-tiba mengingatkan saya pada puisi sastrawan Indonesia favorit saya, Sapardi Djoko Damono. Puisi ini adalah puisi tentang Indonesia yang pertama kali membuat batin saya bergemuruh dalam perasaan yang sulit dijelaskan. 

LUGU 2


Kau masih saja menuliskan sesuatu di hatiku--tak putus-putus. Aksara terus-menerus berlompatan lincah dari batin yang lugu. Kau ibarat partikel riang berjingkatan dalam binar yang teramat terang. Meski kau hening semua pandang teralihkan oleh warnamu yang benderang. Kini, aku mengingat setiap larik bersama keluguan terbaik yang tersisipkan.

REFRAKSI

Seperti namamu, warnamu begitu binar. Pancarmu adalah resonansi sinar yang melulu luput berpulang. Kerap batinku berdarah menahan laju biasmu. Aku harus pula tergesa menyangkal semarak tatap mata sendumu berbinar-binar di hadapnya. Caramu mengalihkan bola mata ke arahnya seperti gerak ombak pagi kala mentari terlelap. Caramu terdiam saat sinarnya berpendaran, caramu tertunduk menyangkar senyum karenanya. Lalu rindu yang ku bungkus berceceran di halaman.

Aku kesal melihatmu diam-diam menyinarinya. Aku kecewa kau mengendap-endap di sudut batin membiarkanku sempurna berputus asa. Tak henti kau membuat setiap helaan napasku berwarna kelam. Namun, tak satupun membuatku lebih kesal ketimbang perempuan yang tak jua menyadari sinar yang tak terbagi bersimpuh di hadapnya. Saat aku berdoa gelombang cahayamu merambat ke arahku, dia justru sibuk memantulkanmu.

Letter to BIG BANG’s 7th Anniversary

“Even when we’re not seen, we’ll be heard in your ears. We’re called Big Bang. Even if everyone leaves you, we’ll stay with you. We’re called Big Bang” ( We’re Big Bang, Always Album Intro, 2007)
Hari ini tepat ulang tahun ke-7 grup musisi favorit saya, Big Bang. Tak terasa bertahun-tahun musik mereka telah menemani saya. Lagu-lagu mereka telah mengiringi hari-hari saya. Idealisme mereka telah memaku selera saya hanya pada mereka. Cerita hidup mereka telah menginspirasi langkah kaki saya.

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE