-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and managing the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master of Commerce in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

Blog

SOE HOK GIE

"Untuk apa semua perlawanan ini?" (Tan Djin Han dan Herman Lantang kepada Gie)

Hari ini kaum muda tengah memperingati hari meninggalnya Soe Hok Gie. Saya lupa kapan tepatnya saya mulai menyukai Gie tetapi seingat saya sejak SMA. Saya sadar betapa tergila-gilanya saya pada Catatan Seorang Demonstran, Soe Hok Gie Sekali Lagi, sampai Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan. Teringat semasa kuliah quotes milik Gie kerap tiba-tiba melintas di pikiran saya saat menghadapi sesuatu. Hari ini, seperti diingatkan kembali akan esensi perjalanan hidup, saya merenung sejenak. Gie yang puitis dan pemikir adalah orang yang begitu peduli pada teman-temannya. Gie sang pecinta alam dan hobi mendaki gunung adalah sosok tegas terhadap ketidakadilan. Dia aktivis yang keras tetapi begitu romantis dalam puisi. Gie berani dalam segala hal tetapi malu-malu soal asmara. Dia pemikir yang cerdas tetapi suka bercanda. Dia penulis politik yang mencintai sastra. Saya menyukai kontradiksi dalam dirinya. Di atas itu semua, sisi idealisnya terus menerus menggedor pintu batin saya.

MURAM

Di taman bermain warnaku suram
Debu rata menaburi wajah
Kegaduhan membiarkan ku tertidur nyenyak
Gempita suara berlarian hilir mudik
Ku dengar hanya denyut nadi sendiri
Ayunan riuh berlenggak-lenggok
Membisu kaku di penglihatan
Warna-warna yang tak ku kenali
Menghitam seluruhnya
Langit putih
Adalah legam
Aroma kesendirian yang ku hela
Sedikit lagi, tak ada suara apapun tertinggal
Sepotong kehampaan melamun
Dunia tak bergerak

DAY

Selamat pagi, alien. Apa yang kau bawa dari luar angkasa hingga aku tersihir? Sepertinya aku dijatuhi harta karun dari pesawat UFO. Aku masih saja tak tahu apa yang harus dilakukan saat bertemu denganmu. Tak pernah aku begini sebelumnya. Kaki enggan melangkah karena kau masih tersenyum kecil di sudut sana. Kau menyapa dengan suara yang hampir meruntuhkan dinding tempat ku bersandar. Kau berlalu seperti makhluk galaksi lain yang tak asing pada bumi. Semua kau lakukan dengan biasa, hatiku saja yang tidak bekerja semestinya. Batin tak sedikit pun ragu membisikkan misi kejahatan. Untuk pertama kalinya dalam hidup aku ingin menculik seseorang. Aku ingin memasukkanmu dalam karung dan membawamu pulang.

PASUNG

Kalau aku tak ke mana-mana
Tak melihat warna cahaya di  jagad sana
Aku juga tak akan mampu apa-apa

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE