Hari ini kaum muda tengah memperingati hari meninggalnya Soe Hok Gie. Saya lupa kapan tepatnya saya mulai menyukai Gie tetapi seingat saya sejak SMA. Saya sadar betapa tergila-gilanya saya pada Catatan Seorang Demonstran, Soe Hok Gie Sekali Lagi, sampai Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan. Teringat semasa kuliah quotes milik Gie kerap tiba-tiba melintas di pikiran saya saat menghadapi sesuatu. Hari ini, seperti diingatkan kembali akan esensi perjalanan hidup, saya merenung sejenak. Gie yang puitis dan pemikir adalah orang yang begitu peduli pada teman-temannya. Gie sang pecinta alam dan hobi mendaki gunung adalah sosok tegas terhadap ketidakadilan. Dia aktivis yang keras tetapi begitu romantis dalam puisi. Gie berani dalam segala hal tetapi malu-malu soal asmara. Dia pemikir yang cerdas tetapi suka bercanda. Dia penulis politik yang mencintai sastra. Saya menyukai kontradiksi dalam dirinya. Di atas itu semua, sisi idealisnya terus menerus menggedor pintu batin saya.
Hari ini kaum muda tengah memperingati hari meninggalnya Soe Hok Gie. Saya lupa kapan tepatnya saya mulai menyukai Gie tetapi seingat saya sejak SMA. Saya sadar betapa tergila-gilanya saya pada Catatan Seorang Demonstran, Soe Hok Gie Sekali Lagi, sampai Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan. Teringat semasa kuliah quotes milik Gie kerap tiba-tiba melintas di pikiran saya saat menghadapi sesuatu. Hari ini, seperti diingatkan kembali akan esensi perjalanan hidup, saya merenung sejenak. Gie yang puitis dan pemikir adalah orang yang begitu peduli pada teman-temannya. Gie sang pecinta alam dan hobi mendaki gunung adalah sosok tegas terhadap ketidakadilan. Dia aktivis yang keras tetapi begitu romantis dalam puisi. Gie berani dalam segala hal tetapi malu-malu soal asmara. Dia pemikir yang cerdas tetapi suka bercanda. Dia penulis politik yang mencintai sastra. Saya menyukai kontradiksi dalam dirinya. Di atas itu semua, sisi idealisnya terus menerus menggedor pintu batin saya.
Debu rata
menaburi wajah
Kegaduhan membiarkan ku tertidur nyenyak
Gempita suara berlarian hilir mudik
Ku
dengar hanya
denyut nadi sendiri
Ayunan riuh berlenggak-lenggok
Membisu kaku di penglihatan
Warna-warna yang tak ku kenali
Menghitam seluruhnya
Langit putih
Adalah legam
Aroma kesendirian yang ku hela
Sedikit lagi, tak ada suara apapun
tertinggal
Sepotong kehampaan melamun
Dunia tak bergerak
MURAM
Nur Imroatun Sholihat
December 16, 2013
DAY
Nur Imroatun Sholihat
December 15, 2013
PASUNG
Nur Imroatun Sholihat
December 11, 2013