Suatu saat, kita akan membangun perpustakaan kecil bersama. Di ruang sederhana itu bukumu dan bukuku bersisihan.
Di masa depan, kemejamu akan berdampingan dengan bajuku dalam lemari yang sebangun. Sepatu-sepatumu akan ada di rak
yang sewujud bersama sepatuku. Dan mimpi-mimpimu akan ada di laci serupa dengan mimpiku. Sungguh, aku ingin menjadi rumah untukmu. Aku
ingin menata buku-buku di perpustakaan itu.
"He was football in its purest form - a man who had no enemies, really. He'd been in Barcelona a long time, so much so that in the juveniles he was coach of Gerard Pique, Cesc Fabregas, Lionel Messi. He was the first man to put Lionel Messi in the formation and the place on the pitch that he likes to play.”-Guillem Balague
27 April 2012. Saya masih ingat betul
perasaan saya ketika Tito Villanova ditunjuk menjadi entrenador Barca
menggantikan Pep Guardiola. Ada ragu yang menghantui sebab mungkin Barca baru
saja beralih dari pelatih
terbaiknya sepanjang masa. Bagaimana Barca harus berhadapan denga real Madrid
yang saat itu dipegang oleh Jose Mourinho? Bagaimana saya tak khawatir. Tito
pernah dicolok matanya oleh Mou. Saya takut Tito akan gentar tiap berpapasan
dengan Mou yang menangani musuh terberat Barca. Tetapi sedikit kelegaan
terselip lantaran Tito adalah asisten pelatih Pep yang tentu saja berarti gaya
Barca tidak akan banyak berubah. Gaya yang hanya bisa dimiliki Barca:
tiki-taka. Toh saya senang Tito yang dibesarkan Barca sejak kecil, bukan orang
lain, yang akhirnya melatih Barca.
A TRIBUTE TO TITO VILLANOVA
Nur Imroatun Sholihat
April 27, 2014
KETIKA KU BUKA JENDELA KACA (2)
Nur Imroatun Sholihat
April 25, 2014
QUOTES OF THE DAY: WORK HARD
Nur Imroatun Sholihat
April 20, 2014