Sejatinya bagiku rumah adalah
tempat di mana kau berada, ke mana pun kau melangkah. Di jejak telapak kakimu
aku menggantungkan alamat. Di koordinat keberadaanmu aku menetap. Pada kediamanmu akan memutuskan
bermukim sepanjang hitungan usia. Aku tinggal dalam helaan napas yang kau hirup. Sejauh
apapun kau pergi, aku akan berjalan mengikuti. Selarut malam apapun aku selesai
berpetualang, aku akan tetap menghampirimu. Seperti biasa, aku akan pulang setelah usai segenap urusan.
Ada sesuatu yang
selalu membuatku lebih patah hati dari apapun: melihatmu menatap pasrah
perempuan yang bertahun-tahun kau cintai bersama seseorang lain. Kau masih saja
membiarkan dirimu tersudut di ruang hening seolah menikmati derita yang kau pelihara
baik-baik. Matanya berbinar-binar, matamu berkaca-kaca, dan mataku
berdarah-darah. Kau melulu berotasi di sekelilingnya bersama kesakitan yang
dilemparinya duri kian hari kian jamak. Jangan salahkan bila kini aku begitu
ingin memukulmu dan menunjukkan bahwa bumi tempatmu berpijak bukanlah bulatan
globe nan kerdil. Jika abai ataupun enggan melihatku, tidakkah kau melihat
perempuan lain?
PATAH
Nur Imroatun Sholihat
March 10, 2015
LOVE AT SECOND SIGHT
Nur Imroatun Sholihat
March 03, 2015
Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu.- Dalam Doaku, Sapardi Djoko Damono.
Tuhan yang ku hampiri dalam lima
waktuku, ada doa yang kubisikkan melalui semesta semenjak mataku terbuka. Doa tak
putus-putus itu memohon Engkau melindunginya yang belum kulihat sepanjang
waktu ini. Aku belum merasai keberadaannya tetapi yakin di antara bermilyar
manusia yang hidup di dunia--dia ada. Engkau yang abadi terjaga dan menjaga,
berikan dia kemudahan dalam langkahnya.
DALAM DOAKU
Nur Imroatun Sholihat
February 19, 2015