PART #2: THE SYNONYM OF RAIN
Langit di
jendela kami berpendar semburat jingga. Jarum jam melaju perlahan bersama gerakan jemari
Arda membalik lembar demi lembar. Dia
masih khusyuk tenggelam dalam catatanku hingga malam menjelang. Aku beranjak untuk
menutup jendela sebab udara semakin dingin saja. Aku sengaja tak menutup tirai
sebab air dari langit sedang berebut turun. Aku senang menatap hujan. Bagiku hujan telanjur bersinonim
dengan rindu: rasa yang dalam diam aku selami.