PART 4:
Bahkan Jika Aku Harus Merahasiakannya dari Seisi Dunia, Aku Masih Akan
Mengabarimu
source: tumblr.com |
“Aku izin buat menjauh dari kamu sementara. Maaf ya, Dan,” dari
suaranya yang gemetaran saja, seseorang pasti tahu seberapa banyak usahanya
untuk mampu berujar demikian.
Ardhan yang semula menenggelamkan wajahnya dalam kedua telapak
tangannya mengangkat wajah untuk memastikan Raya benar yang barusan berucap.
Meski waktu yang panjang telah dilalui bersama, Ardhana kadangkala merasa tidak
mengenal sisi lain Raya. Seperti saat Raya dengan begitu lembut menghiburnya
ketika dia tidak diterima di jurusan sastra ataupun saat ini ketika dia dengan
kelembutan yang sama meminta jarak. Ardhana mengusap keningnya seolah keringat
dingin telah bertengger di sana sedari mula mendengar ucapan Raya.
KAWI
Nur Imroatun Sholihat
October 27, 2019
PART 3: JARAK
KITA SAAT INI
source: tumblr.com |
(Raya’s POV)
Semula aku menerka-nerka siapa gerangan di balik paket yang diantarkan
kurir pagi ini. Tetapi melihat pria
berkemeja biru itu menyerahkan bungkusan berwarna merah marun, aku semacam bisa
menebak siapa pengirimnya secara instan. Bergegas
kubuka kertas marun itu untuk mendapati sebuah buku bercover marun juga. Kita selalu tersenyum pada hal-hal kecil
yang mengingatkan kita pada seseorang yang berharga bukan? Ardhana and his unpopular maroon obsession
did it to me today. Kusibak halaman judulnya untuk menemukan pesan yang
ditulis dengan tangannya.
KAWI
Nur Imroatun Sholihat
September 24, 2019
source: pixabay.com |
Some writings effortlessly occupied special places in my heart and
“Muse” is one of them.
To tell you the truth, the whole story was inspired by a close
friend’s story. I made the storyline a bit altered from the actual one since I
didn’t want people to be able to guess who that famous writer is (and I bet
you'll be surprised if I reveal his identity. Hoho). But the plot of “being
loved by your idol but couldn’t accept his feeling since you know there’s
someone who deserves him better” is authentic. I recognized my friend’s
feelings and came up with the idea of serving it as fictional writing. She
agreed and even said that she would deliver the story to the “Ikra” in real
life. Guess what? The person behind the persona had read the story :)
BEHIND THE SCENE MUSE
Nur Imroatun Sholihat
September 11, 2019