Berkawan nyala
lilin nan temaram, aku tanpa sadar tersenyum mengingatmu. Aku selalu merasa
berkecukupan meski cahayanya hanya sekuncup. Aku tidak takut gelap sebab aku bisa
tertidur nyenyak bersama seutas senyummu yang aku simpan dalam saku bajuku.
Besok pagi kita akan bersua. Aku melirik jam dinding yang tahu jantungku
berdetak kencang bersama perjalanan detiknya. Jika besok aku akan bertemu
dengan cahaya yang lebih terang dari lampu, mengapa mengeluhkan lilin
malam ini?
pelataran museum |
IMZROADTOLAMPUNG #2: MUSEUM LAMPUNG
Nur Imroatun Sholihat
October 20, 2015
Kau
dan aku tengah mewujudkan cita yang sama di daratan yang berbeda. Aku kini
tinggal di kotamu meski kau sedang tinggal di kota lain. Dulu aku tak mengerti
mengapa kau membanggakan betapa eratnya kota kecil ini memelukmu. Kau
berbahagia tumbuh di tanah tempat aku kini berdiri. Langit selalu mendung di
selain kota ini, ujarmu ketika kutanya mengapa berat bagimu pergi mengejar
mimpi ke kota lain. Kota yang kini kupijak tentu istimewa sebab kau menyebut
rumah hanya kepada kota ini.
GULA
Nur Imroatun Sholihat
October 14, 2015