source: theislamicemailcircle.com |
“Jadi apa doa yang sering kau
ucapkan?”
“Ya Allah, jauhkan aku dari cinta
yang tidak mendekatkanku pada-Mu.” Kau bertutur tenang seolah telah begitu
kerap melafalkannya.
Pagi itu terasa demikian hening di
telinga. Hatiku sesak sekalipun pikiran tengah tersenyum. Aku seharusnya senang
bukan sebab tak perlu melihatmu mencuri pandang pada seseorang atau bergerak
mendekatinya? Aku semestinya berbahagia kau menceritakan rindu melalui doa,
bukan melalui senyum malu-malu ketika berhadapan dengan seseorang yang
dimaksud. Tetapi entah mengapa aku tak putus bertanya-tanya.