APA YANG SAYA PELAJARI DARI JUNGHWAN: KEINGINAN UNTUK MEMBERIKAN LEBIH BANYAK USAHA UNTUK SESUATU
By nurimroatun - September 04, 2020
![]() |
via muthia-maharani.blogspot.com |
(Tulisan ini adalah versi bahasa Indonesia dari tulisan saya sebelumnya: What I Learned from Junghwan: The Wish to Put More Effort into Something)
Jika kalian sudah menonton Reply 1988, siapa yang kamu dukung? Adakah #teamJunghwan di sini?
Annyeonghaseyo! (Oke biarkan
saya menyapa dalam bahasa Korea. ã…‹ã…‹ã…‹). Saya kembali dengan tulisan
tentang Junghwan, karakter fiksi yang dibuat oleh Lee Woo Jung, lagi dan lagi
tanpa tahu malu. Hehe. Jika kalian belum
menyadarinya, saya bisikkan sesuatu ya: saya sangat menyukai Reply 1988 (dan
salah satu alasan klasik yang saya sebutkan adalah karakter second male lead-nya: Kim Junghwan). Jadi maafkan
saya menulis lagi cerita yang berpusat pada
Junghwan karena saya tidak bisa tidak melakukannya. Anyway, jika kalian belum
membaca tulisan saya
tentang Junghwan sebelumnya, kamu
bisa membacanya di sini.
WHAT I LEARNED FROM JUNGHWAN: THE WISH TO PUT MORE EFFORT INTO SOMETHING
By nurimroatun - September 03, 2020
![]() |
via muthia-maharani.blogspot.com |
If you have watched Reply
1988, who are you rooting for? #teamJunghwan anyone?
Annyeonghaseyo! (Okay okay
let me greet you in Korean. ã…‹ã…‹ã…‹). I come back with another post of Junghwan, a
fictional character created by Lee Woo Jung, again and again shamelessly. LoL.
If you aren’t aware of this, lemme tell you something: I intensely adore Reply
1988 (and one of the reasons which kept being mentioned is its second male lead
character: Kim Junghwan). So pardon me to write another Junghwan-centered story
since I can’t help it. Anyway, in case you haven’t read the first part, kindly
read it here.
PART
12: MY HEART NEVER CHANGE
![]() |
source: tumblr.com |
(Raya’s POV)
Aku baru saja selesai meeting
konsep buku salah satu penulis baru yang akan diorbitkan oleh penerbitan
tempatku bekerja ketika sebuah pesan muncul di layarku. Panitia acara lustrum
mengirimkan tautan untuk mengunduh foto-foto bedah buku yang diselenggarakan di
lustrum ke-12 sekolah kami. Aku membuka tautan tersebut untuk kemudian terseret
begitu saja dalam ingatan tentang hari itu, hari di mana aku kembali berbicara
dengan Ardhana.