-->

Hello, this is me!

Nur Imroatun Sholihat

Your friend in learning IT audit Digital transformation advocate a-pat-on-your-shoulder storyteller

About me

Hello

I'mNur Imroatun Sholihat

IT Auditor and Storyteller

So I heard you are curious about IT and/or auditing. I'm your go-to buddy in this exciting journey. My typical professional life consists of performing (and studying!) IT audit and managing the award-winning magazine, Auditoria. Armed with a Master of Commerce in Digital Transformation from UNSW Sydney, I'm currently wearing multiple hats—ambassador at IIA Indonesia's Young Leader Community, mentor at ISACA Global, Head of Public Relations at MoF-Cybersecurity Community, and trainer at IIA Indonesia. You'll also find me sharing insights on my YouTube channel, speaking at seminars, and crafting content on LinkedIn. Let's connect and dive into the world of IT and auditing together!

Blog

Showing posts with label personal. Show all posts
Showing posts with label personal. Show all posts

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI XX

bersama Ibu Maryani, S.E., MM.
Assalamualaikum. How’s your day, friends? Hehe. Beberapa hari yang lalu saya nimbrung di acara Simposium Nasional Akuntansi XX (SNA XX) di Jember. Pengalaman ini sangat berharga bagi saya sehingga saya ingin menuliskannya di sini.

STRONG ENOUGH

source: twitter.com/safina5x
Tonight, I’ll go back to Jakarta leaving the city I’ve been into for the last 2 years. When I went to perform subh prayer with Upi, we talked about this very last day we’ll stand in the same land. I said to her, “but it’s kinda surprising that we’re much stronger than we thought before, right?”

10 SEPTEMBER 2017

source: pinterest.com
(The content of this post is taken from my personal diary. I just finished writing it and somehow managed to post it here.)

Di salah satu hari di Bulan September saya dilahirkan. Di hari itu di setiap tahunnya, saya membiasakan diri untuk menulis surat untuk september yang akan datang, membaca surat yang saya tulis di september tahun lalu, serta berkontempelasi mengenai hidup saya setahun terakhir. Tahun ini, karena kesibukan mempersiapkan ujian komprehensif, saya baru melakukan ketiga hal tersebut hari ini. Saya akan memulainya dengan membahas isi surat dari diri saya setahun yang lalu.

THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 3)

source: gxo4r801.adtddns.asia

(Sorry beforehand for it is a rather long story. Hehe.)

Tulisan ini akan menjelaskan babak akhir dari perjalanan skripsi saya. Setelah menyelesaikan seminar hasil, saya harus merevisi skripsi untuk mendapat acc ujian. Dari proses revisi ini saya belajar bahwa kita semua memiliki potensi yang belum kita maksimalkan. I couldn’t contain my thankfulness to the examiner, Mrs. Rindu Rika Gamayuni, for pointing out my thesis’s flaws. Kalau Beliau nggak pernah bilang skripsi saya seperti laporan PKL dan saya harus menambahkan analisis yang mendalam, saya mungkin masih terjebak di level saya yang sebelumnya. Oh ya, skripsi ber-acc ujian merupakan salah satu persyaratan pendaftaran ujian pendadaran dan ujian komprehensif. Berhubung syarat pendaftaran kedua ujian tersebut cukup banyak, saya jadi cukup mondar-mandir mengumpulkan syarat. Setelah semua terkumpul, babak ujian pun dimulai.

THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 2)

source: oogopdetoekomst.com
Setelah di tulisan sebelumnya diceritakan perjalanan saya sampai mendapat dosen pembimbing baru, akhirnya saya memulai bimbingan skripsi bersama kedua orang hebat yang mengiringi perjalanan saya itu. “Don’t give up” was the constant encouragement they said to me.

4. Menulis Proposal Skripsi.

Nah setelah mendapat dosen pembimbing baru saya akhirnya saya memulai menulis proposal skripsi. Sebelum bimbingan, tulisan saya harus melewati editing dari Aldo biar nggak malu-maluin Bahasa Inggrisnya. Nulis skripsi in english punya risiko bawaan berupa dikoreksi grammar-nya oleh dosen pembimbing dan saya cuma bisa sok tegar gitu padahal malu. Dan dampak positifnya saya jadi dipaksa belajar Bahasa Inggris lebih keras lagi. Saya jadi banyak baca referensi luar negeri biar tulisan saya nggak kaku. Saya nggak ragu sesekali baca ulang materi misal: passive voice, conjunction, dll. Saya juga install google translate di ponsel sebagai alat bantu kalau udah stuck banget. Pokoknya special thank to Merriam-Webster Dictionary dan Google Translate deh.

THE JOURNEY OF MY UNDERGRADUATE THESIS (PART 1)

Alhamdulillah. Finally I finished my study safely (lol). The tough journey to obtain the “Bachelor of Economics” title has finally come to an end. So, I’ll share you the story behind my undergraduate thesis and what I learnt from it. I write this with no intention to show off my thesis or something similar to that. I just want to share the emotions, feelings, and encouragement for everyone who is writing a thesis or will write a thesis someday.
source: pixmix.it
Jadi, tahapan-tahapan yang saya lalui ketika menulis skripsi antara lain:

BE PATIENT

"You must be patient. Even if the pains of waiting and wishing and praying tire you, be patient. Even when long periods of time pass by and others are blessed with what they’ve been praying for while you still wait, be patient. For Allah does not waste the effort of the doers of good. He delays His response only to hear you call to Him more. Be patient. For what awaits you is sweeter than the bitterness of longing."(Unknown)

A LIFE WITH TOO MANY DELAYS

source: pinterest.com
(I don’t usually share a very personal story but this time I feel like making this story spoken out. It’s just… my heart scattered into pieces. Oh Allah, pardon me for being downhearted. I know You know what's inside my heart even the things I don't know. I'm ashamed for my constant complaint though.)

Sedari kecil, hal-hal dalam hidup saya sepertinya terlambat. Penundaan seolah menjadi kawan baik saja dari hari ke hari. Saya terlambat dalam banyak hal mulai dari mengerti tentang dandan (sampai awal masa kuliah pun saya belum paham konsep untuk terlihat menarik.) sampai terlambat mendapatkan hal-hal yang penting bagi kehidupan.

COMPLEX

Complex (n): an emotional problem that causes someone to think or worry too much about something (Merriam-Webster Dictionary)
source: englishblog.com
Lately, I just figured out this hidden mental circumstance of everyone’s: people have their own complex. Di balik setiap senyum dan tawa, kita tidak pernah tahu complex macam apa yang mendera. Di belakang kebahagiaan yang tergambar di wajah seseorang, mungkin saja ada emosi yang naik-turun bak mengendarai roller coaster. Semakin saya mengenali seseorang, semakin kompleks keadaan mental yang terdapat di dalam raganya. Pada akhirnya saya mengamini kebenaran filosofi jawa yang berbunyi “urip mung sawang sinawang” (hidup hanyalah saling memandang). Karena kita menilai hanya dari yang terlihat, kita merasa kehidupan kita sulit sementara manusia lainnya menjalani kehidupan yang menyenangkan. Sebaliknya, mungkin orang yang kita nilai permasalahan hidupnya lebih sederhana justru melihat kita sebagai orang yang hidupnya lebih mudah. Karena manusia menilai yang tampak, bukan yang sebenar-benarnya dialami dan dirasakan.

FEAR

source: pinterest.com
Rumah selalu berarti akar bagi saya. Tempat di mana saya diingatkan tentang tujuan-tujuan saya. Tempat di mana saya kembali mengatur langkah setelah kehilangan arah dan lelah. Tempat di mana saya diingatkan darimana saya berasal serta langkah permulaan perjuangan. Tempat di mana saya mengetahui bahwa rasa susah payah adalah sesuatu yang membesarkan saya. Saya menjadi seseorang yang cukup kuat (menurut pandangan saya) karena saya dibesarkan bersama kesulitan. And now I realized, hardship was what made me moving forward.

So when all the old memories coming back in my mind, I remember this song. Song Mino menulis lagu ini untuk mencurahkan kisah perjuangan 6 tahun dalam kegagalan untuk kemudian berdiri menceritakan rasa takut yang mendera hari-harinya. The song entitled “Fear” by Song Mino featuring Taeyang was first performed on the most-talked hip hop competition “Show Me The Money” Season 4.

TENTANG SANG SUTRADARA

source: islamiconlineuniversity.com
Pada tanggal 19-25 Juli 2017 kemarin, saya mengikuti workshop perfilman yang diselenggarakan oleh Kemdikbud di Medan. Saya mengambil kelas penyutradaraan karena kebetulan Aini yang mengabari saya tentang adanya seleksi workshop ini sudah mendaftar kelas yang saya inginkan, penulisan skenario. Saya tentu tidak enak hati jika harus bersaing dengannya yang telah menjadi perantara informasi ini. Singkat cerita, hari pengumuman tiba dan Aini lolos sementara saya tidak. Saya sungguh senang Aini mewujudkan cita-citanya naik pesawat tapi nggak perlu bayar (hehe). I told Aini: “Allah showed us that dreaming and praying aren’t useless at all”. Meanwhile, saya kemudian menertawakan diri saya sendiri. Ya gimana mau lolos sementara bikin film aja baru sekali itu pun dengan kualitas yang sungguh patut ditertawakan .

JUNGHWAN

(It's an appreciation post to Junghwan. The truth is, I can’t help writing about him. Sorry for this mushy unimportant story as my heart should’ve moved on. Hihi)
source: hugumagita.blogspot.co.id
Akhir-akhir ini dua orang sahabat saya sedang menonton my all-time favourite drama, Reply 1988. Jika kalian membaca tulisan saya yang berjudul “Reply 1988”, kalian pasti tahu bahwa saya masih nggrundel atas ending dari drama ini. Bahkan sampai sekarang, saya masih sakit hati ketika mengingat episode 18-nya. Dan rasa nelangsa tiba-tiba muncul lagi karena dua sahabat saya ini adalah #teamtaek. Obrolan mereka tentang Taek membuat saya tertinggal dalam kubangan kesedihan sebagai #teamjunghwan sendirian :p

Videos

Jakarta, Indonesia

SEND ME A MESSAGE